Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pendidikan karakter yang ada dalam Gerakan Pramuka bisa menjadi salah satu pencegah masuknya paham-paham radikal termasuk yang menggunakan simbol agama kepada generasi muda.

"Pendidikan karakter penting untuk bentuk generasi muda yang unggul, mandiri, pantang menyerah dan mampu hadapi tantangan jaman," kata Presiden saat menjadi Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Pramuka ke-53 di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Kamis Sore.

Kepala Negara menambahkan,"pada saat yang sama Gerakan Pramuka juga menjadi benteng dari paham yang sesat dan menyimpang apalagi kekerasan dan mengarah pada aksi terorisme."

Lebih lanjut Presiden mengatakan dengan perannya seperti itu maka sangat penting meningkatkan kualitas Gerakan Pramuka, bukan hanya dari jumlah peserta namun juga kualitas pelatihannya.

"Ini penting meningkatkan kualitas gerakan pramuka sebagai pembentuk kaum muda. bisa membentuk watak kepemimpinan dan jiwa bela negara," katanya.

Dijelaskan Presiden,"akreditasi gugus depan (bisa dilakukan-red) untuk meningkatkan kualitas. Ini penting sebagai bagian dari revitalisasi Gerakan Pramuka, Meningkatkan pemaknaan nilai-nilai Pramuka sekaligus kegiatan kepramukaan yang lebih berguna ini, menjadi penting, bukan kuantitas semata namun juga kualitas."

Presiden mengatakan sesuai dengan tantangan jaman, maka Gerakan Pramuka juga harus dapat mengimbangi tantangan itu.

"Pesatnya teknologi informasi harus dibentengi kepribadian luhur yang dilandasi nilai ancasila. Ini tidak boleh membuat bangsa ini kehilangan kesantunan. ancaman saat ini bukan hanya dalam peperangan namun juga infiltrasi budaya termasuk gerakan ekstrim dan radikal," tegasnya.

Presiden mengatakan melalui pendidikan nilai yang terkandung, dan selalu diperbaharaui, ancaman itu dapat diminimalkan.

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014