Madiun (ANTARA News) - sebanyak 793 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun, Jawa Timur, mendapatkan remisi atau pengurangan masa tahanan dalam rangka hari ulang tahun ke-69 Kemerdekaan RI, tahun 2014.

Data Lapas Kelas I Madiun mencatat, dari 793 narapidana yang menerima remisi tersebut, 29 orang di antaranya mendapatkan remisi umum II atau langsung bebas dan sisanya sebanyak 764 orang mendapatkan remisi umum I.

"Untuk remisi umum I, narapidana mendapatkan potongan masa tahanan antara satu hingga enam bulan 20 hari. Sedangkan untuk remisi umum II, narapidana akan mendapatkan remisi bebas. Yang bersangkutan bisa langsung ke luar dari lapas sepanjang tidak ada tanggunan beban denda," ujar Kepala Lapas Kelas I Madiun, Pargiyono, Sabtu.

Menurut dia, dari 29 narapidana yang mendapatkan remisi bebas, hanya tujuh orang yang bisa langsung keluar dari lapas. Hal itu karena 22 orang lainnya masih menunggu nota dari Dirjen Pemasyarakatan dan memiliki tanggungan lain.

Ke-29 narapidana yang mendapatkan remisi bebas itu, kebanyakan merupakan narapidana kasus pidana khusus, yakni kasus penyalahgunaan narkoba.

Sementara, yang mendapatkan remisi umum I, rata-rata adalah narapidana kasus pidana umum, seperti pencurian, pembunuhan, dan sebagainya.

"Sedangkan narapidana yang terlibat kasus korupsi dan terorisme tidak boleh mendapatkan remisi. Hal itu sesuai dengan instruksi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia," kata Pargiyono.

Ia menjelaskan, 793 narapidana yang mendapat remisi tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditentukan. Di antaranya, sudah menjalani masa tahanan minimal enam bulan dan selama kurun waktu satu tahun terhitung, 17 Agustus 2013 hingga 17 Agustus 2014, yang bersangkutan tidak melanggar tata tertib atau berkelakuan baik.

Selain itu, pemberian remisi tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu. Hal tersebut karena jumlah narapidana yang ada di Lapas Kelas I Madiun banyak berkurang.

"Pengurangannya disebabkan karena realisasi pembebasan bersyarat. Saat ini penghuni lapas berkisar 1.100 sampai 1.200 orang," tambahnya.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014