Bogor (ANTARA News) - Warga Kampung Bebek RT 2 RW 10, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, meyakini penyebab longsor yang menewaskan seorang ibu dan anaknya adalah sampah yang dibuang dan menumpuk di atas tebing.

"Ini longsor sudah yang ketiga kalinya, tahun lalu kena dapur rumah Buk Mei. Sekarang longsor lagi sampai ada yang meninggal seperti ini," kata Basuki, salah satu tetangga korban longsor, di lokasi longsor, Sabtu.

Basuki mengatakan, sebelum longsor menewaskan ibu dan anak itu, sudah ada peringatan untuk tidak membuah sampah karena banyak sampah menumpuk di antara batang bambu yang tumbuh di sekitar tebing.

Basuki menuduh warga di atas tebing perkampungan mereka kerap membuah sampah di situ, bahkan dengan menggunakan gerobak.

"Dulu pada zaman Wali Kota Diani Budiarto sudah pernah ditegur jangan buang sampah di sekitar tebing, sempat berhenti tetapi sekarang diulangi lagi. Makannya longsor karena tanah-tanah terbawa air yang dibebani oleh sampah," kata Basuki.

Hal senada disampaikan Jumadi, Ketua RW 10, yang mengatakan lokasi tebing memang dijadikan warga bagian atas sebagai tempat membuang sampah.

"Kami sudah melaporkan hal ini ke pihak kelurahan dan kecamatan, kami juga sudah minta dibangunkan talud, tetapi terlambat keburu kejadian," kata Jumadi.

Tebing ongsor menimpa sebuah rumah kontrakan yang dihuni empat keluarga saat hujan deras melanda Kota Bogor Jumat kemarin.

Eka Purwanti (30) dan anaknya Damar Adiyaksa (1,5) tewas tertimpa dinding rumahnya yang jebol akibat longsor itu. Satu orang anak korban lainnya Naiza Raya Putra (7) selamat setelah seseorang mendobrak pintu rumahnya.




Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014