Manado (ANTARA News) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Olvie Atteng mengatakan telah mengekspor biji pala ke Afrika Selatan menyusul permintaan dari negara tersebut semakin tinggi.

"Biji pala yang diekspor ke Afrika Selatan sebanyak 15 ton dan mampu menghasilkan devisa sebesar 180.000 dolar Amerika Serikat," kata Olvie, di Manado, Senin.

Afrika Selatan, katanya, memang pasar baru namun permintaan akan berbagai komoditi asal Sulut cukup tinggi akhir-akhir ini.

"Meski Afrika Selatan merupakan pasar baru tetapi melihat potensi negara tersebut maka pelaku usaha daerah ini perlu mengoptimalkan peluang ini," kata Olvie.

Dengan mengoptimalkan pasar ke Afrika Selatan akan mendukung program memperluas pasar ekspor yang jadi target pemerintah.

"Selama ini angka ekspor Sulut bisa dikatakan cukup baik, hanya saja negara tujuannya masih sedikit. Perlu diperluas supaya tidak ada ketergantungan misalnya bila terjadi gejolak di negara tujuan ekspor, bisa dialihkan ke negara lain, sehingga industri akan tetap jalan," kata Olvie.

Ia berharap, ke depan bisa dikembangkan komoditi ekspor dengan kandungan lokal lebih tinggi.

Selain itu, barang-barang yang sudah diolah di Indonesia, bukan mengekspor bahan mentah, karena hal ini akan memberikan nilai tambah.

Banyak sekali negara-negara di Eropa dan Afrika serta Timur Tengah perlu digarap menjadi tujuan ekspor Sulut, katanya.

Pemerintah akan terus memfasilitasi dan membantu proses pengurusan berkas para pengekspor Sulut agar berjalan dengan lancar.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014