Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menolak rencana kenaikan tarif masuk ke Kebun Binatang Surabaya (KBS) dari Rp15 ribu menjadi Rp25 ribu.

"Tujuan KBS bukan untuk keuntungan. Selain dari APBD, pendapatan bisa juga didapat dari kerja sama reklame," katanya di Surabaya, Selasa.

Ia mengatakan KBS harus tetap menjadi tempat rekreasi yang murah bagi warga Kota Pahlawan. 

Sejak awal pengambilalihan KBS pada pertengahan 2013, ia menjelaskan, Pemerintah Kota Surabaya sudah siap menanggung seluruh biaya operasional kebun binatang dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Pemerintah kota sudah menyiapkan anggaran Rp52 miliar (tahun jamak) dan tahun ini disiapkan anggaran Rp10 miliar.

Tri Rismaharini menjelaskan saat ini sudah ada beberapa pihak yang siap bekerja sama dengan KBS, antara lain untuk penyediaan makanan satwa.

"Ada reklame, ada CSR, itu bisa dimanfaatkan juga untuk membantu KBS. Sumber-sumber pendapatan di luar tiket ini yang harus dioptimalkan," katanya.

Sementara Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS Ratna Achjuningrum mengatakan pengeluaran untuk biaya operasional kebun binatang cukup tinggi, mencapai Rp1,7 miliar dalam setahun, sedang pendapatan kebun binatang Rp1,6 miliar.

Hampir 92 persen dari total pendapatan ini, kata dia, diperoleh dari tiket masuk. Namun masih ada sumber-sumber pendapatan lain yang bisa dioptimalkan, seperti beberapa ruang terbuka hijau di KBS yang bisa disewakan untuk iklan.

"Meningkatkan atau memperbaiki fasilitas yang ada di KBS tidak berarti selalu menaikkan harga tiket. Ada sumber-sumber lain yang bisa dioptimalkan," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014