Pemerintah kembali menyatakan Afrika Selatan tetap menjadi objek pilihan pariwisata, meskipun ada laporan di media yang menyatakan industri tersebut telah menjadi korban pertama Ebola,"
Cape Town (ANTARA News) - Seorang pejabat pemerintah Afrika Selatan pada Selasa membantah laporan media bahwa Ebola telah mengakibatkan berkurangnya arus wisatawan ke negeri tersebut.

"Pemerintah kembali menyatakan Afrika Selatan tetap menjadi objek pilihan pariwisata, meskipun ada laporan di media yang menyatakan industri tersebut telah menjadi korban pertama Ebola," kata Menteri Perhubungan Faith Muthambi.

Tak ada kasus Ebola yang telah dilaporkan di negeri tersebut, dan pemerintah yakin pada sistem dan protokol yang ada untuk menangani setiap peristiwa virus itu, kata menteri tersebut.

Surat kabar lokal Die Burger pada Senin (18/8) melaporkan bahwa industri pariwisata Afrika Selatan terpukul oleh virus Ebola, yang menyebar ke seluruh Afrika Barat.

Sejumlah wisatawan telah membatalkan rencana mereka untuk pergi ke Afrika Selatan pada Agustus, September dan Oktober dan telah menyatakan virus itu sebagai alasan bagi pembatalan kunjungan mereka, kata laporan tersebut.

Namun pejabat itu menggaris-bawahi bahwa resiko Ebola terhadap Afrika Selatan tetap rendah dan industri pariwisata masih aktif dan menarik, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.

Sejak 1994, ketika apartheid diakhiri, kedatangan ke negeri itu telah naik sampai lebih dari 300 persen dengan jumlah hampir 15 juta orang tahun lalu. Sebanyak 9,6 juta di antara mereka adalah wisatawan.

Kedatangan wisatawan ke Afrika Selatan pada 2013 memperlihatkan pertumbuhan positif dari seluruh wilayah.

Ada 11 instalasi kesehatan rujukan di negeri tersebut untuk menangani kasus Ebola yang dilaporkan. Afrika Selatan bahkan telah mengirim satu tim ahli sebagai tanggapan terhadap virus itu di Sierra Leone.

"Jadi tak perlu menghasut kepanikan dan spekulasi mengenai industri pariwisata. Afrika Selatan aman dan masih menjadi tujuan yang menarik buat wisatawan," kata Muthambi.

(C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014