Jakarta (ANTARA News) - Calon angggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Achsanul Qosasi, mengatakan, dirinya maju sebagai calon anggota BPK adalah untuk menjadikan BPK sebagai lembaga independen dan bebas dari kepentingan partai.

"Orang partai jangan berpolitik di BPK. Bila menjadi anggota BPK harus melepaskan atribut partai. Sepanjang kita profesional, BPK akan menjadi lembaga yang independen dan bebas kepentingan," kata Achsanul saat uji kepatutan dan kelayakan calon anggota BPK di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

Ia menyebutkan, dirinya memang berasal dari partai politik, yakni Demokrat. Ia menegaskan, dirinya akan melepas semua atribut partai saat terpilih menjadi anggota BPK. "Saya menjadi anggota BPK dengan niat baik. Saya asalnya bukan politisi. 22 tahun bekerja di bidang perbankan dan saya akan menjalankan tugas sesuai dengan amanat UU dan saya pastikan tidak berpolitik," tegas Achsanul.

Dalam paparannya dihadapan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI), Achsanul ingin memperbaiki BPK dengan menitikberatkan pada dua aspek, yakni capacity building dan empowerment.

"Juga lebih menitikberatkan hubungan DPR RI, DPD RI, DPRD dan BPK untuk pembangunan daerah," katanya.

Untuk kualitas pemeriksan atau audit, ia mengatakan, saat ini perlu ada pembagian yang jelas. Misalnya, selama ini pemeriksaan oleh auditor BPK dilakukan secara menyeluruh. Sebuah BUMN, contohnya diaudit oleh satu orang.

"Audit sebaiknya dilakukan berdasarkan bidang dan jenis pekerjaan meskipun dalam satu BUMN. Misalnya, yang menangani bank tidak boleh mengaudit Pertamina," ungkap dia.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014