Jakarta (ANTARA News) - Produk nasi liwet instan buatan industri kecil menengah (IKM) asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami kenaikan permintaan hingga 20 persen setiap musim haji.

"Produksi nasi liwet instan kemasan 200 gram kami, dalam sebulannya itu mencapai sekitar 1.000 buah tapi kalau masuk musim haji, seperti tahun 2013 kemarin, itu bisa naik sampai 20 persen lebih," kata pemilik usaha yang berlabel "Nasi Liwet Siap Santap Pandanwangi", Maman Suryaman saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Maman yang mendirikan usahanya sejak awal 2013 ini mengatakan alasan jamaah haji menyukai produknya karena lebih praktis ketika dibawa ke Tanah Suci dan mudah untuk dimasaknya.

"Konsumen bilang kalau produk saya ini tidak ribet. Tinggal masukkan saja ke rice cocker kecil, tunggu sekitar 20 menit dan bisa langsung dimakan," kata dia.

Selain calon jamaah haji dari wilayah Cianjur dan Sukabumi, lanjutnya, produk usahanya itu juga dibeli oleh konsumen dari Bandung, Jakarta, dan sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Alhamdulillah karena pemasaran kita lakukan juga via online jadi konsumen dari luar daerah bisa menikmatinya," kata pria lulusan jurusan Akademi Teknologi Kulit (ATK) Yogjakarta tahun 2011.

Menurut dia, selain dibawa ke Arab Saudi oleh jamaah haji, produk IKM-nya itu juga sering dijadikan buah tangan ke negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darusallam.

Sebagai pengusaha muda, Maman berharap usahanya tersebut bisa terus berkembang dan bisa menjadi ikon baru oleh-oleh dari Cianjur.

"Selama ini orang tahu kalau tauco adalah oleh-oleh khas Cianjur, tapi lewat nasi liwet instan ini saya berharap menjadi ciri khas baru untuk oleh-oleh Cianjur," katanya.

Ketika ditanyakan kendala apa yang dihadapi dalam menjalankan usahanya tersebut, Maman menuturkan berkurangnya lahan pertanian yang memproduksi beras pandan wangi asli Cianjur adalah salah satu kendala yang dihadapinya.

Selama ini, menurut dia, di Kabupaten Cianjur mempunyai tujuh kecamatan yang menjadi pusat produksi beras pandan wangi.

"Tapi sekarang berkurang jadi lima wilayah saja, seperti Cilatu, Cibeber dan Warung Kondang. Dan saya khawatir kalau semakin berkurang beras Pandan Wangi Cianjur akan langka," kata dia.

Ia menambahkan, omzet bisnis nasi liwet instannya yang memiliki empat jenis rasa ini mencapai kisaran Rp20 juta per bulan.

Saat ini, Maman dan pendiri Nasi Liwet Instan Siap Santap Pandanwangi lainnya yakni Mario Riza sedang mengikuti Pameran Produk Unggulan Binaan TPL dan Wirausaha Baru III di Plasa Pameran Industri Jakarta, sejak Selasa (19/8) lalu.

(F004/S025)

Pewarta: Ajat Sudrajat/Faisal Yunianto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014