Solo (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin mengatakan perguruan bela diri Tapak Suci yang sudah mempunyai banyak cabang di tanah air dan bahkan di luar negeri, perlu membuka cabang di Gaza Palestina.

Permintaan Din Syamsuddin agar perguruan bela diri khas Muhammadiyah itu bisa buka cabang di Gaza Palestina disampaikan saat membuka Kejuaraan Nasional Dewasa Tapak Suci Putera Muhammadiyah ke XVI di Gelora Manahan Solo, Kamis.

Din pada kesempatan tersebut mengajak peserta Kejurnas untuk menjunjung tinggi sportivitas. Hal ini berarti para atlit harus siap kalah dan siap menang. Karena siap kalah dan menang belakangan ini harganya sangat mahal di negeri ini.

"Banyak yang hanya mampu mengatakan siap kalah dan menang tetapi tidak legowo menerima hasil pertandingan itu," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah.

Presiden Direktur PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat mengatakan olah raga tradisional yang merupakan warisan budaya bangsa ini perlu dilestarikan ."Ya untuk itu maka kami memberikan sponsor, karena budaya ini mempunyai nilai yang luhur".

Ia mengatakan untuk menyelamatkan budaya ini maka salah satu prodak jamu tradisional ini menfaatkan cabang olah raga tersebut iklan. "Ini merupakan kepedulian kami salah satu cara untuk membantu melestarikan cabang olah raga ini".

Kejuaraan kali ini, menurut Ketua Panitia Roni Saifullah, diikuti sebanyak 300 pesilat Tapak Suci yang berasal dari 18 propinsi di Indonesia, ditambah dua negara yakni Mesir dan Singapura.

Tema kali ini "Dengan iman dan akhlak, saya menjadi kuat. Tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah.

Roni mengaku bahwa kejurnas Tapak Suci kali ini dilaksanakan setelah sempat vakum selama 10 tahun, yakni kejurnas tidak diadakan sejak tahun 2004 lalu. Kevakuman itu terjadi, karena kepemimpinan Pusat Tapak Suci banyak konsentrasi pada kegiatan IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia).

(J005/M019)

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014