New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street naik pada Kamis (Jumat pagi WIB), dengan S&P 500 melompat ke rekor tertinggi baru "intraday" dan penutupan, karena data ekonomi positif memberikan dorongan ke pasar.

Indeks S&P 500 mencapai rekor "intraday" 1.994,76 poin sebelum ditutup pada 1.992,37 poin, naik 5,86 poin atau 0,29 persen, melampaui rekor tertinggi sebelumnya yang dicapai pada 24 Juli, lapor Xinhua.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 60,43 poin atau 0,36 persen, menjadi 17.039,56. Indeks komposit Nasdaq naik tipis 5,62 poin atau 0,12 persen, menjadi berakhir di 4.532,10.

Serangkaian data ekonomi yang keluar Kamis, terus menunjukkan penguatan ekonomi di AS, menghibur investor, yang beberapa di antaranya telah tinggal di luar pasar baru-baru ini di tengah kekhawatiran geopolitik.

Klaim manfaat pengangguran awal AS turun lebih dari yang diperkirakan pada pekan lalu. Dalam pekan yang berakhir 16 Agustus, angka pendahuluan untuk klaim awal yang disesuaikan secara musiman adalah 298.000, turun 14.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja mengatakan, Kamis.

Aktivitas manufaktur AS tumbuh pada laju tertinggi dalam lebih dari empat tahun, dengan Indeks Pembelian Manajer (PMI) AS disesuaikan secara musiman dari Markit Flash tercatat 58,0 pada Agustus, kata perusahaan data keuangan Markit.

Sementara itu, total penjualan "existing-home" (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan) di negara itu naik 2,4 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 5,15 juta pada Juli, laju tahunan tertinggi tahun ini, kata National Association of Realtors.

Indeks Ekonomi Utama Conference Board untuk AS naik pada Juli menjadi 103,3, menunjukkan bahwa ekonomi mendapatkan traksi dan pertumbuhan akan terus pada kecepatan yang kuat untuk sisa tahun ini.

Fokus investor kini beralih ke pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen berjudul "Re-Evaluating Labor Market Dynamics" yang dijadwalkan pada Jumat di Jackson Hole, Wyoming, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan pertama suku bunga.

Pada hari perdagangan sebelumnya, Wall Street ditutup menguat, mengabaikan nada sedikit "hawkish" dalam risalah pertemuan terakhir The Fed yang dirilis pada Rabu, yang mengungkapkan bahwa beberapa peserta kemungkinan melihat kenaikan suku bunga yang relatif cepat.

Dalam berita perusahaan, Bank of America pada Kamis mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk membayar rekor penyelesaian 16,65 miliar dolar AS dengan Departemen Kehakiman AS untuk menyelesaikan litigasi dan investigasi terkait hipotek.

Indeks Volatilitas CBOE, secara luas dianggap sebagai ukuran ketakutan Wall Street, turun 0,17 persen menjadi berakhir pada 11,76 pada Kamis.

Di pasar lain, harga minyak mentah naik pada Kamis karena data ekonomi AS keluar lebih baik dari yang diharapkan. Minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Oktober naik 51 sen menjadi menetap di 93,96 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober naik 35 sen menjadi ditutup pada 102,63 dolar AS per barel.

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange memperpanjang kerugian pada Kamis didorong data AS, dengan kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 19,8 dolar AS, atau 1,53 persen, menjadi menetap di 1.275,4 dolar AS per ounce.

Dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis, karena investor menunggu pidato Yellen yang dijadwalkan Jumat. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,3281 dolar dari 1,3262 dolar di sesi sebelumnya, sementara greenback dibeli 103,80 yen Jepang, lebih tinggi dari 103,71 yen dari sesi sebelumnya.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014