... dengan indeks ketahanan tinggi, orang Yogyakarta dan Jawa Tengah tidak mudah terhasut dan terprovokasi... "
Magelang, Jawa Tengah (ANTARA News) - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Budi Soepandji, mengatakan, indeks ketahanan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tertinggi di antara provinsi di Indonesia, dan Provinsi Jawa Tengah keempat.

"Masyarakat di kedua provinsi itu sangat menghargai budaya. Selain itu juga lebih fleksibel, toleransi, dan kreativitasnya tinggi, saling menghargai, dan memegang teguh falsafah Bhinneka Tunggal Ika," katanya, di Magelang, Jumat.

Dia katakan itu usai menjadi pembicara kunci pada seminar "Membangun Ketahanan Budaya dan Pariwisata untuk Memperkokoh Ketahanan Nasional" yang diselenggarakan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko dalam menyambut 200 tahun Candi Borobudur ditemukan.

Menurut dia, sejumlah kriteria dalam indeks ketahanan tersebut semua terukir dalam Candi Borobudur. Candi Borobudur memuat filosofi Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Ketiga hal itu menyatu. Jadi sangat penting mempertahankan ketahanan nasional dan budaya.

Ia menyebutkan, ada lima provinsi besar yang memiliki tingkat ketahanan nasional tinggi. Tertinggi DIY kemudian Bali, dan nomor empat adalah Jateng. Indeks ketahanan nasional DIY tercatat 3,01 dan indeks ketahanan Jateng menunjukan angka 2,89.

"Provinsi dengan tingkat ketahanan nomor tiga kalau tidak salah di antara Sumatera Barat atau Jawa Timur, persisnya saya kurang hafal. Yang jelas dengan indeks ketahanan tinggi, orang Yogyakarta dan Jawa Tengah tidak mudah terhasut dan terprovokasi," ucapnya.

Ia menuturkan, indeks ketahanan paling tinggi ditetapkan angka lima. Ada tiga kategori ketahanan versi Lemhannas, yakni sangat tangguh, tangguh, cukup tangguh, kurang tangguh, dan rawan.

Yogyakarta dan Jawa Tengah, berada di tingkat cukup tangguh dari sisi ketahanan nasional dan budaya.

"Sedangkan untuk provinsi kategori rawan indeks ketahanannya berada di bawah angka 1,75. Jumlahnya kurang dari 10 provinsi, tetapi tidak akan saya sebut di sini," ujar Supandji.

Mantan Menteri Pariwisata, I Gede Ardhika, mengatakan, tantangan ke depan adalah bagaimana menempatkan pariwisata jadi bagian dari ketahanan budaya dan nasional dalam menghadapi era perdagangan bebas tahun 2020.

"Tantangan yang dihadapi sekarang oleh bangsa ini adalah bagaimana bisa mempertahankan jati dirinya sebagai ciri budaya dan nilai-nilai yang menunjukan bangsa yang berbudaya dan beradab" katanya. 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014