Kami ingin mengembalikan citra Bulog yang bersih, tak ada korupsi ataupun gratifikasi,"
Jakarta (ANTARA News) - Perum Bulog bertekad menghilangkan praktik suap atau gratifikasi di lingkungan BUMN pangan tersebut hingga ke seluruh mitra kerjanya.

Tekad tersebut diimplementasikan dengan melakukan penandatanganan Komitmen Penerapan Program Pengendalian Gratifikasi (PPG) oleh Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso di Jakarta, Jumat, dengan disaksikan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zulkarnain.

"Dengan adanya komitmen ini kami akan lebih tegas dalam menegakkan aturan terhadap gratifikasi. Kami tidak akan main-main," kata Sutarto Alimoeso, menegaskan.

Dia menyatakan, pihaknya ingin mengembalikan citra Bulog yang sempat terpuruk, menjadi lebih baik lagi dalam membangun kedaulatan pangan.

"Kami ingin mengembalikan citra Bulog yang bersih, tak ada korupsi ataupun gratifikasi," ucapnya.

Mantan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian itu menyatakan, Perum Bulog saat ini merupakan Bulog baru yang ingin membangun perusahaan dengan profesionalisme yang tinggi.

Pada kesempatan itu Soetarto menyatakan, saat ini Perum Bulog memiliki karyawan sebanyak 4.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia meliputi 600 lokasi serta 400 orang di Jakarta.

Selain itu, tambahnya, Bulog memiliki aset berupa gudang sebanyak 1.580 unit dengan kapasitas simpan 4 juta ton beras yang dibangun sekitar tahun 1970-1980-an.

"Gudang-gudang tersebut masih dalam kondisi bagus untuk menyimpan beras maupun gabah dalam rangka pengendalian harga," ujarnya.

Sementara itu Zulkarnai mengungkapkan, dari hasil penelitian pihaknya terungkap lebih dari 30 persen masyarakat menganggap tindakan gratifikasi atau suap sebagai hal yang biasa.

(S025/C004)

Pewarta: Subaqyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014