Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Jumat ditutup melemah akibat tekanan aksi ambil untung setelah beberapa hari sebelumnya menguat beruntun.

Indeks harga saham gabungan BEI ditutup melemah 7,24 poin atau 0,14 persen menjadi 5.198,89, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 2,84 poin (0,32 persen) menjadi 886,82.

"Aksi ambil untung menekan indeks BEI pada akhir pekan ini (22/8)," ujar analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya.

Menurut dia, koreksi IHSG merupakan efek dari kenaikan beberapa hari sebelumnya, hal itu merupakan pergerakan yang wajar di pasar saham.

"Potensi indeks BEI untuk bergerak menguat masih cukup terbuka. Masih cukup banyak sentimen positif menjelang pemerintahan baru yang akan mendorong arus investasi ke pasar modal," ujarnya.

Sementara Chief of Economist PT Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra menambahkan bahwa arah investasi ke depan akan ditopang oleh beberapa hal terutama kondisi makro ekonomi Indonesia.

"Pandangan kami perekonomian kita lebih positif di semester kedua tahun ini," ungkapnya.

Dari sisi politik, lanjut dia, meskipun masih ada tantangan bagi pemerintahan baru namun setidaknya sudah lebih baik dibandingkan sebelum lahirnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Ketidakpastian mulai berkurang dari sisi politik. Tinggal tunggu kabinet barunya nanti apakah sesuai janji dan ekspektasi pasar," katanya.

Perdagangan hari terakhir dalam pekan ini tercatat membukukan frekuensi 191.205 kali transaksi dengan volume 5,24 miliar lembar saham senilai Rp5,60 triliun.

Di bursa regional, indeks Hang Seng bursa Hong Kong menguat 118,13 poin (0,47 persen) ke level 25.112,23, indeks Nikkei turun 48,01 poin (0,30 persen) ke level 15.539,19 dan Straits Times menguat 1,41 poin (0,04 persen) ke posisi 3.325,50.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014