Kabul (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan Afghanistan pada Sabtu menyatakan 25 gerilyawan telah tewas sementara 17 orang lagi cedera sejak Kamis pagi (21/8).

"Selama 48 jam belakangan, 25 gerilyawan telah tewas dan 17 lagi cedera dalam bentrokan dengan pasukan keamanan dan operasi militer di lima dari 34 provinsi di negeri ini," kata kementerian tersebut di dalam satu pernyataan.

Pernyataan itu juga mengkonfirmasi bahwa lima prajurit militer tewas dalam ledakan bom pinggir jalan di seluruh negeri tersebut selama priode yang sama.

Sementara itu para ahli militer menjinakkan 20 ranjau darat dan bom pinggir jalan yang dipasang oleh Taliban dalam dua hari belakangan, kata pernyataan tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua,Sabtu siang.

Di Provinsi Kunduz di bagian utara negeri itu, lebih dari dua lusin anggota Taliban tewas saat warga desa melancarkan perlawanan mereka terhadap gerilyawan di beberapa kabupaten selama lima hari belakangan, kata beberapa sumber provinsi.

Pasukan keamanan Afghanistan melancarkan pimpinan penuh operasi dari tentara pimpinan NATO pada pertengahan tahun lalu.

Negara yang dicabik pertempuran tersebut dijadwalkan mengambil-alih tanggung jawab bagi keamanannya sendiri dari tentara asing paling lambat pada penghujung tahun ini.

Lebih dari 44.000 prajurit koalisi pimpinan NATO, turun dari puncaknya sebanyak 130.000 pada 2010, ditempatkan di Afghanistan. Sebanyak 30.700 di antara mereka adalah prajurit Amerika dan Washington berencana memangkas jumlah pasukannya jadi kurang dari 10.000 tahun depan.

(Uu.C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014