... diperiksa ke arah Ebola lebih karena kewaspadaan yang tinggi dan kehati-hatian petugas kesehatan kita... "
Jakarta (ANTARA News) - Pasien yang diduga mengidap virus Ebola asal Ghana, M (32), dinyatakan Kementerian Kesehatan, negatif. Dia dinyatakan menderita penyakit malaria setelah diperiksa menyeluruh.

"Dari hasil pemeriksaan PCR di laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, maka saya konfirmasi bahwa kasus itu negatif Ebola, tidak ada virus Ebola," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Tjandra Aditama, dalam surat elektroniknya di Jakarta, Senin.

Sebelumnya, warga asing yang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso itu diduga mengidap virus Ebola karena mengalami gejala awal yang mirip dan memiliki riwayat kunjungan ke negara terjangkit.

Aditama menyebut ada tiga dasar klinis yang mendorong kecurigaan seseorang menderita Ebola yaitu pertama mengalami gejala keluhan demam, nyeri otot, muntah dan diare, manifestasi perdarahan serta gejala yang cepat memburuk.

Hal kedua yang diperiksa, apakah M memiliki riwayat kontak dengan pasien Ebola dan atau kunjungan ke negara terjangkit, serta ketiga adalah bila pada dua keadaan diatas tidak ada diagnosis lain atau memiliki demam tanpa dasar yang jelas.

"Tidak semua dari tiga dasar itu ada pada pasien ini. Pasien diperiksa ke arah Ebola lebih karena kewaspadaan yang tinggi dan kehati-hatian petugas kesehatan kita. Pemeriksaan laboratorium juga kami lakukan dalam tingkat kewaspadaan yang amat tinggi dan hasilnya negatif Ebola," papar dia.

Hingga 24 Agustus 2014, Kementerian Kesehatan menyatakan belum ditemukan kasus Ebola di Indonesia
Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, senantiasa mengimbau masyarakat tidak perlu panik terhadap penyebaran virus Ebola di Indonesia.

Sementara itu, data WHO menyatakan hingga 20 Agustus 2014 total kumulatif kasus Ebola global sebanyak 2.615 kasus dengan 1.427 kematian (Case Fatality Rate/CFR =54,57 persen).

Kasus Ebola masih tersebar di empat negara terjangkit di Afrika Barat, yaitu Guinea, Liberia, Sierra Leone dan Nigeria.

Di Guinea, ditemukan 607 Kasus (443 kasus konfirmasi, 139 kasus probable, dan 25 kasus suspek), 406 diantaranya meninggal (CFR 66,89 persen).

Di Liberia, tercatat 1.082 kasus (269 kasus konfirmasi, 554 kasus probable dan 259 kasus suspek) termasuk 624 kematian (CFR 57,67 persen)

Sementara di Sierra Leone dilaporkan 910 kasus (804 kasus konfirmasi, 40 kasus probable dan 66 kasus suspek) termasuk 392 kematian (CFR 43,08 persen).

Adapun di Nigeria ditemukan 16 kasus (12 kasus konfirmasi, 0 kasus probable dan 4 kasus suspek) termasuk 5 kematian dengan (CFR 31,25 persen).

Pewarta: Arie Novarina
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014