Jakarta (ANTARA News) - Ekonom memperkirakan tingkat inflasi pada Agustus 2014 mencapai 0,9 persen, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,93 persen.

"Kami berasumsi sesuai dengan data sementara angkanya lebih rendah akibat pengaruh turunnya harga pada kelompok bahan makanan, kata Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas, Aldian Taloputra di Jakarta, Senin.

Aldian memperkirakan jika inflasi Agustus 2014 sebesar 0,9 persen maka laju inflasi tahun ke tahun (year on year) hanya 4,4 persen sedangkan dari Juli ke Juli sebesar 4,53 persen.

Ia juga memprediksi bahwa inflasi tahun kalender Januari-Agustus 2014 sebesar 3,86 persen dan Januari-Juli 2014 sebesar 2,94 persen.

"Kelompok bahan makanan masih menjadi penyumbang terbesar terhadap pembentukan laju inflasi pada Agustus," katanya.

Ia mengatakan meski bahan makanan terjadi penurunan pada Agustus, namun sektor transportasi tetap mengalami kenaikan sebab pada bulan itu terjadi arus balik Idul Fitri 1435 Hijriah.

Selain transportasi, pihaknya juga memperkirakan kenaikan itu juga terjadi pada kelompok listrik dan bahan bakar minyak seperti solar sehingga ikut berdampak terhadap beberapa indikator penghitung inflasi.

Ia mengatakan pemerintah pusat dan daerah perlu menjaga distribusi berbgai kebutuhan pokok agar tetap stabil dan lancer sehingga berbagai harga kebutuhan di pasaran stabil.

Jika stok kebutuhan di pasaran cukup dan distribusinya lancar, maka inflasi akan tetap terjadi setiap bulannya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Juli terjadi kenaikan indeks harg konsumen (IHK) sebesar 0,93 persen dari 112,01 pada Juni 2014 menjadi 113,05 pada Juli 2014.

Pewarta: Muhammad Ifdhal
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014