Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar kita dapat menikmati bonus demografi.
Jakarta (ANTARA News) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak para peneliti untuk melakukan kajian lebih dalam tentang bonus demografi guna memberi masukan bagi pemerintah.

"Bonus demografi yang diproyeksikan akan terjadi pada periode 2012--2045 perlu kajian mendalam melalui berbagai penelitian," kata Kepala BKKBN, Fasli Jalal, pada acara Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture XIV dan Pemberian Penghargaan Sarwono Prawirohardjo XIII di Auditorium LIPI, Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, bonus demografi adalah suatu kondisi ketika jumlah penduduk usia produktif (usia 15 hingga 64 tahun) di suatu wilayah jauh lebih besar jika dibandingkan dengan penduduk usia nonproduktif (usia nol hingga 14 tahun dan diatas 65 tahun).

"Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar kita dapat menikmati bonus demografi. Pertama, angkatan kerja yang berlimpah tersebut haruslah berkualitas, baik dari sisi kesehatan dan kecukupan gizinya maupun dari sisi pendidikan dan pelatihan serta kompetensi profesionalnya," katanya.

Kedua, suplai tenaga kerja produktif yang besar harus diimbangi dengan tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai.

Ketiga, jumlah anak yang sedikit dan dengan pendidikan yang lebih baik akan memungkinkan perempuan memasuki pasar kerja untuk membantu peningkatan pendapatan keluarga.

"Keempat, dengan berkurangnya jumlah anak umur nol hingga 15 tahun karena program KB, anggaran yang semula disediakan untuk pelayanan kesehatan dan pendidikan mereka dapat dialihkan untuk peningkatan kualitas SDM pada kelompok umur 15 tahun ke atas agar nantinya mereka mampu bersaing meraih kesempatan kerja, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global," katanya.

Untuk itu, beberapa kajian atau penelitian yang perlu dilakukan diantaranya adalah mengenai penyiapan kualitas SDM yang akan masuk ke angkatan kerja baik di bidang kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya.

Selain itu, pendidikan yang perlu dilakukan adalah bidang kependudukan, bidang tenaga kerja dan bidang ekonomi.

Fasli juga mengatakan hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi pemerintah.
(W004)

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014