Dia berada dalam proses mempersiapkan dan mengumpulkan bukti."
Bangkok (ANTARA News) - Seorang dokter Thailand yang melakukan pembuahan in vitro (IVF) bagi perempuan-perempuan yang terlibat kasus bisnis ibu pengganti atau dijuluki sebagai "pabrik bayi" bersedia menyerahkan diri, kata polisi, Senin.

Thailand dikejutkan oleh skandal ibu pengganti menyusul munculnya kasus pasangan Australia yang dituduh menelantarkan bayi mereka yang menderita "Down Syndrome" bersama ibu penggantinya, lapor Reuters.

Kasus tersebut memicu pihak berwenang Thailand untuk menggelar operasi terhadap bisnis ibu pengganti di negara tersebut yang sebagian besar tidak diatur. Thailand dan India merupakan pilihan populer bagi pasangan warga asing untuk mencari ibu pengganti.

Dokter yang dicari polisi dalam kaitannya dengan kasus pabrik bayi itu diduga melakukan IVF pada lima perempuan yang melibatkan seorang lelaki Jepang, diduga menjadi ayah bagi 12 bayi dari beberapa ibu pengganti.

Dokter yang tidak disebutkan identitasnya itu punya waktu sampai 6 September untuk menyerahkan diri dan diperkirakan akan melakukan hal itu, kata penyelidik polisi Kolonel Decha Promsuwan.

"Dia berada dalam proses mempersiapkan dan mengumpulkan bukti," kata Decha dalam jumpa pers. Decha tidak memberi penjelasan lebih lanjut namun mengatakan bahwa surat perintah penahanan akan dikeluarkan jika ia tidak muncul.

Dokter tersebut didakwa melakukan praktik ibu pengganti tanpa izin dan melanggar kode etik dewan medis Thailand yang melarang praktik ibu pengganti secara komersial, dan diancam hukuman hingga tiga tahun penjara.

Pada Agustus, polisi merazia sebuah apartemen di Bangkok dan menemukan sembilan bayi dengan pengasuh mereka serta seorang ibu pengganti yang tengah hamil.

Setelah itu lebih banyak lagi bayi ditemukan dan semuanya diduga memiliki seorang ayah yang sama, seorang lelaki Jepang.

Lima perempuan yang ditemukan di apartemen itu menyebutkan identitas dokter sama yang melakukan IVF pada mereka, kata polisi.

Enam perempuan lain diduga juga dirawat oleh dokter itu.

Ibu pengganti di Thailand bisa memperoleh bayaran hingga 400 ribu baht (12.500 dolar AS) untuk mengandung bayi sampai lahir, kata polisi.

Tersangka lelaki Jepang yang terlibat dalam skandal tersebut sudah kabur dari Thailand tak lama setelah serbuan ke apartemen itu. Ia belum didakwa namun polisi dan Interpol mengusut kasus serta motifnya menjadi ayah dari bayi-bayi tersebut.

Pemerintahan militer Thailand menjanjikan keringanan hukuman bagi ibu pengganti dan bayinya, berdasar kasus masing-masing.


Penerjemah: Sri Haryati

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014