Cianjur (ANTARA News) - Menjelang malam sejumlah SPBU yang terdapat di wilayah Cianjur, Jabar, dipadati ratusan kendaraan berbagai jenis yang mengantri untuk mendapatkan BBM jenis solar dan premium.

Terlihat di sejumlah SPBU di wilayah Cianjur kota, antrian panjang kendaraan berbagai jenis baik roda dua dan empat hingga angkutan kota, terus memanjang untuk mendapatkan jatah terkait akan diberlakukannya pembatasan penjualan BBM bersubsidi jenis solar dan premium.

Hal tersebut, ungkap sejumlah pengelola SPBU Senin malam, telah terjadi sejak dua hari terakhir. Penguna kendaraan mengantri hingga keluar SPBU, meskipun belum seluruh SPBU memberlakukan pembatasan penjualan sesuai kebijakan Pertamina.

"Sudah dua hari ini pengendara yang ingin mengisi tangki kendaraanya baik dengan solar atau premium, menjelang malam mengantri. Malam ini antrian cukup panjang hingga keluar SPBU," kata Yayat salah seorang pengelola SPBU di Jalan Raya Cianjur.

Hingga saat ini, pengelola belum memberlakukan pembatasan pejualan BBM bersubsidi jenis solar dan premium seperti di kota-kota besar yang telah ditentukan Pertamina, namun antrian pengendara sudah mulai terlihat.

Sementara itu, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Cianjur, masih menunggu kebijakan Pertaminan terkait SPBU khusus untuk pengisian bahan bakar minyak (BBM) khusus solar dan premium bagi angkutan umum.

Ketua Hiswana Migas Cianjur, Suryadi, mengatakan, kebijakan penentuan SPBU untuk pengisian khusus angkutan umum jenis solar belum ada di Cianjur karena kebijakan tersebut merupakan kewenangan pihak Pertamina.

"Kalau di daerah lain sudah ada SPBU khusus angkutan umum atau angkutan barang terutama di jalur tol, kalau di Cianjur belum ada, termasuk pembatasan penjualan bagi kendaraan umum dan pribadi, " katanya.

Dia menjelaskan, jika memang di Cianjur akan ada SPBU khusus angkun atau angkutan barang yang menggunakan solar, pihaknya masih menunggu kebijakan dari Pertamina.

"Nantinya di Cianjur titiknya disesuaikan kebijakan Pertamina, sedangkan penentuannya akan disesuaikan dengan kondisi georafis, lingkungan, kestrategisannya dan lainnya yang bersangkutan dengan hal tersebut," katanya.

(KR-FKR/E001)

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014