Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, memulai proyek pelebaran Jalan Sisi KH Noer Alie Kalimalang guna meminimalisir titik kemacetan lalu lintas di wilayah setempat.

"Jalan Sisi Kalimalang ini kita lebarkan mulai dari depan Metropolitan Mal hingga jembatan simpang Galaxy, Jalan KH Noer Ali," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Senin.

Diharapkan pelebaran jalan itu akan dapat mengurangi kemacetan di sekitar Jalan KH Noer Alie Kalimalang pascaberoperasinya Ramp Tol Bekasi Barat III yang berada di samping Grand Metropolitan Mal Bekasi.

"Ini adalah upaya kita untuk mengurai titik macet di kota Bekasi yang saat ini terdapat di 19 lokasi," katanya.

Menurutnya, proyek pelebaran jalan tersebut telah memperoleh izin dari Kementerian Pekerjaan Umum, sehingga hanya tinggal memulai kegiatannya.

"Mudah-mudahan dengan waktu yang tak terlalu lama sudah dapat dimulai pengerjaanya," katanya.

Dikatakan Rahmat, pembiayaan infrastruktur itu akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga yakni PT Metropolitan Land Tbk (Metland).

"Banyak mall di situ, ada apartemen dan perumahan. Pihak lain bisa dimintai bahan pembuatan jalannya ," kata Rahmat.

Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhiyanto menambahkan jalan sisi Kalimalang membentang sepanjang 3,5 kilometer mulai dari Grand Metropolitan Mal hingga ke Pasar Sumber Artha Jalan KH Noer Alie.

"Badan jalan yang kita bangun baru sampai simpang Galaxy dan masih banyak lebar jalan yang tidak sesuai," katanya.

Dikatakan Tri, badan jalan di jalur tersebut akan diperlebar menjadi 10 meter di setiap sisinya dari rata-rata lebar jalan saat ini mencapai 5 hingga 6 meter.

"Jalur ini kita proyeksikan akan menampung limpahan mobil dari Ramp Tol Bekasi Barat III saat nanti beroperasi. Sekitar 40 persen kendaraan yang biasa keluar di jalur Ahmad Yani akan beralih ke sisi Kalimalang. Sehingga kita proyeksikan lebar idealnya 10 meter," katanya.

Tri menilai, penyelesaian proyek itu hingga 100 persen hanya bisa dilakukan secara bertahap dan membutuhkan sedikitnya tiga tahun alokasi anggaran.

"Saya perkirakan, total anggaran yang kita butuhkan bisa sampai Rp15 miliar hingga Rp20 miliar lagi," ujarnya.

(KR-AFR/B012)

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014