Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mempertemukan penanam modal dengan masyarakat pembudidaya ikan dalam ajang promosi hasil pembangunan perikanan budidaya, Indoaqua Culture di Jakarta, Selasa.

"Dalam forum temu investasi nasional ini, kita berharap ada stakeholder baru yang bisa menanamkan investasinya di budidaya perikanan," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto di Parkir Timur, Senayan.

Dalam peresmian acara tersebut, Slamet menjelaskan produksi dan industri perikanan terus bertambah yakni sebesar 29,8 persen dalam kurun waktu 2009 sampai 2013.

Merujuk pada data Badan Pusat Statistik, kinerja program produksi perikanan budidaya pada 2013 sebesar 13,3 juta ton. Hasil tersebut melampaui target sebesar 13,02 juta ton yang ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dengan peningkatan tersebut, ia optimistis usaha perikanan budidaya dapat menjadi pengembangan ekonomi kerakyatan yang dapat menghasilkan omzet besar dengan modal yang relatif kecil.

Pameran yang diselenggarakan di Parkir Timur Senayan yang berlangsung hingga 29 Agustus ini menyatukan seluruh penanam modal, pembudidaya ikan, pemerintah pusat dan daerah, serta pelaku bisnis untuk membuka peluang usaha dan transasksi bisnis.

Hasil budidaya perikanan, baik biota laut maupun tawar terpampang di 114 gerai dengan 800 anggota yang ikut dalam pameran bertajuk "Aquaculture for Business and Food Security" tersebut.

Sementara itu seorang pelaku bisnis, Saipul Rapi, mengatakan ia berkunjung ke acara itu untuk membeli keramba jaring guna mengembangkan usaha budidaya ikan hias miliknya di Makassar.

"Budidaya ikan hias ini sebagai mata pencaharian alternatif masyarakat setempat karena dengan volume tempat yang kecil bisa menampung banyak ikan, beda dengan ikan konsumsi yang memakan banyak tempat, katanya.

Dengan harga Rp132 juta, tambahnya, harga tersebut sepadan untuk membudidayakan ikan hias, seperti ikan badut, mandarin, dan nila salim. ***2***

(A023/S025)

Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Ahmad Buchori
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014