mulai Selasa malam ini kami menormalisasi pasokan BBM untuk memulihkan situasi"
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) mulai Selasa malam menormalkan kembali pasokan BBM ke SPBU untuk mengatasi antrean kendaraan dalam beberapa hari terakhir.

"Sesuai arahan pemerintah, mulai Selasa malam ini kami menormalisasi pasokan BBM untuk memulihkan situasi," kata Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir dalam siaran persnya seraya mengatakan penormalan ini didasari atas permintaan pemerintah.

Menurut dia, Pertamina tidak lagi mengurangi penyaluran BBM bersubsidi ke SPBU. "Penyaluran tetap akan dilakukan secara terukur dan terarah sesuai dengan kondisi masing-masing daerah," katanya.

Terkait kemungkinan terlampauinya kuota BBM subsidi pada APBN Perubahan 2014 sebesar 46 juta kiloliter, Ali mengatakan pemerintah akan memutuskan solusi kebijakan yang tidak akan merugikan Pertamina.

Sejumlah upaya pengendalian dilakukan untuk memenuhi kuota BBM sesuai amanat UU APBN Perubahan 2014 sebesar 46 juta kiloliter, namun solusi pengendalian yang diambil ternyata menimbulkan antrean kendaraan di SPBU sejumlah wilayah.

Antrean diperparah isu kelangkaan dan kenaikan harga BBM subsidi sehingga masyarakat beramai-ramai mengisi bahan bakar di SPBU.

Sejumlah kebijakan pengendalian yang dilakukan adalah sejak 18 Agustus 2014 Pertamina mengurangi jatah BBM bersubsidi harian SPBU secara prorata.

Premium dikurangi lima persen dan solar antara 10-15 persen.

Di luar itu, BPH Migas melalui Surat Edaran No 937/07/Ka BPH/2014 tertanggal 24 Juli 2014 mengeluarkan kebijakan pembatasan penjualan solar dan premium bersubsidi mulai Agustus 2014.

Kebijakan pembatasan ini mengakibatkan tidak ada penjualan solar bersubsidi di Jakarta Pusat.

Lalu, penjualan solar bersubsidi di SPBU di wilayah tertentu di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali dibatasi pukul 08.00-18.00 waktu setempat.

Kemudian, alokasi solar bersubsidi untuk lembaga penyalur nelayan juga dipotong 20 persen dengan penyalurannya mengutamakan kapal nelayan di bawah 30 ton.

Sedang, seluruh SPBU di jalan tol tidak menjual premium bersubsidi dan hanya menyediakan pertamax.

Data Pertamina, per 18 Agustus 2014, sisa kuota premium subsidi tinggal 10 juta kiloliter dan solar 5,5 juta kiloliter.

Jika tidak dikurangi, maka diperkirakan kuota solar subsidi akan habis pada 6 Desember dan premium pada 27 Desember 2014.






Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014