New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia diperdagangkan bervariasi pada Selasa (Rabu pagi WIB), dengan minyak mentah New York terangkat karena investor bertaruh pada penurunan lain dalam persediaan komersial di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, naik 51 sen, menjadi ditutup pada 93,86 dolar AS per barel.

Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, kontrak utama Eropa, merosot 15 sen menjadi 102,50 dolar AS per barel di perdagangan London.

Kontrak minyak mentah WTI naik "dalam mengantisipasi bahwa persediaan minyak mentah komersial AS menurun dalam pekan yang berakhir 22 Agustus," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Departemen Energi AS pada Rabu waktu setempat diperkirakan akan melaporkan bahwa persediaan minyak mentah turun 900.000 barel pada pekan lalu, menurut jajak pendapat analis oleh Dow Jones Newswires.

Para analis memproyeksikan persediaan bensin turun satu juta barel dan sulingan, termasuk diesel dan minyak pemanas, turun 600.000 barel.

"Kepercayaan konsumen AS yang lebih kuat juga dapat mendorong beberapa pembelian," Evans menambahkan.

Kepercayaan konsumen AS meningkat untuk bulan keempat berturut-turut pada Agustus, kata Conference Board. Kepercayaan telah melonjak ke tingkat tertinggi sejak Februari 2008, mengalahkan estimasi para analis.

Ada dampak yang beragam dari perkembangan geopolitik, Evans mengatakan, mencatat bahwa kenaikan baru-baru ini dalam ekspor minyak mentah di Libya berada pada risiko karena terus berjuang untuk mengendalikan negara.

Pemerintah AS pada Selasa mengatakan bahwa Uni Emirat Arab dan Mesir telah melakukan serangan bom terhadap pasukan militan Islam di Libya.

Di Belarus, Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengadakan pembicaraan satu-satu dengan mitranya dari Rusia Vladimir Putin tentang pertempuran sengit di Ukraina timur ketika Kremlin mengakui untuk pertama kalinya bahwa pasukannya telah memasuki wilayah tetangganya. Demikian laporan AFP.

(Uu.A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014