Pasokan sebetulnya diterima setiap hari, namun kuotanya tidak pasti
Kudus (ANTARA News) - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai kehabisan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, karena mengalami keterlambatan dalam menerima pasokan komoditas bersubsidi tersebut.

Berdasarkan pengamatan di sejumlah SPBU hari ini pukul 10.00 WIB, mayoritas SPBU kehabisan stok premium yang ditandai dengan tulisan "bensin habis atau kuota premium subsidi hari ini habis gunakan pertamax".

SPBU yang mengalami kehabisan stok bensin, yakni SPBU Matahari di Jalan A. Yani Kudus, SPBU Nusantara di Jalan Jalan Kudus-Demak, SPBU Tanjung Karang, SPBU Payaman, dan SPBU Ngembalrejo di Jalan Lingkar Kudus.

Salah seorang petugas di SPBU Jalan A. Yani Kudus, Muslimin mengungkapkan, stok premium habis sejak pukul 04.00 WIB.

"Pasokan sebetulnya diterima setiap hari, namun kuotanya tidak pasti," ujarnya.

Terkadang, kata dia, mendapatkan pasokan 8 ton dan terkadang mendapatkan pasokan hingga 24 ton karena disesuaikan dengan pengaturan secara proporsional.

Karena kehabisan stok premium, konsumen yang terlanjur antre akhirnya terpaksa membeli pertamax dengan harga Rp11.500 per liter atau lebih mahal dibandingkan dengan premium hanya Rp6.500/ liter.

Paidi, salah seorang pengendara sepeda motor mengaku, terpaksa membeli pertamax karena mencari premium mulai sulit, termasuk di penjual eceran juga demikian.

Ami, salah seorang operator SPBU di Jalan Kudus-Demak mengakui, premium habis sejak Selasa (26/8) malam dan saat ini masih menunggu pengiriman.

Dari sejumlah SPBU yang sebelumnya memasang tulisan premium habis, baru SPBU Ngembalrejo yang mulai mendapatkan pasokan premium dari PT Pertamina.

Sejumlah penjual bensin eceran juga terlihat di sejumlah SPBU dengan membawa jeriken, meskipun stok bensin mulai terbatas.

Beberapa penjual bensin eceran di tepi jalan yang biasanya memiliki stok cukup banyak juga hanya memajang botol kosong.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014