PBB, New York (ANTARA News) - Ribuan orang terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka akibat konflik yang berkecamuk dengan sangat sengit di Libya, kata utusan PBB untuk negeri itu, Rabu.

Tarek Mitri, Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB dan pemimpin Misi Pendukung PBB di Libya (UNSMIL), mengeluarkan pernyataan tersebut dalam taklimat terakhirnya kepada Dewan Keamanan di Markas PBB, New York, AS.

"Dalam beberapa hari belakangan, bentrokan bersenjata, yang menjadi penyebab dan akibat dari perpecahan yang mendalam di kalangan faksi politik Libya, tak pernah terjadi sebelumnya dalam hal besarnya dan, dapat dipastikan, sangat mengerikan," kata Mitri kepada Dewan 15-anggota tersebut.

Ia mengatakan sejak penjelasannya lebih dari satu bulan lalu, pertempuran bersenjata, yang makin parah akibat serangan udara, terus berkecamuk hampir tanpa hambatan di Tripoli, Benghazi dan beberapa bagian lain negeri itu.

Ia dengan keras mengutuk pemboman membabi-buta belum lama ini dan mengatakan mereka yang bertanggungjawab atas hilangnya nyawa warga sipil harus diseret ke pengadilan.

Lebih dari 100.000 orang diperkirakan telah menjadi pengungsi di dalam negeri mereka dan sedikitnya 150.000 orang telah menyelamatkan diri ke luar negeri, tambah Mitri, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

 "Terjadi kemerosotan umum pada kondisi hidup. Makanan, bahan bakar, air dan listrik, semuanya, tak mencukupi."

Utusan PBB tersebut juga menyatakan bahwa kepergian staf medis asing serta kekurangan pasokan medis telah membuat penderitaan warga sipil bertambah parah.

Sementara itu, "ancaman dari penyebaran kelompok pelaku teror telah menjadi kenyataan", kata Mitri. "Kegiatan dan kehadiran mereka di sejumlah kota besar Libya diketahui oleh semua orang."

Ia juga menekankan bahwa "dialog masih menjadi satu-satunya pilihan bagi konfrontasi bersenjata yang berkepanjangan", dan kembali menyatakan "tak ada penyelesaian militer yang mungkin" dan kebuntuan politik saat ini akan bertambah parah oleh penggunaan kekuatan.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014