Kuala Pembuang, Kalteng (ANTARA News) - Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi juga mempengaruhi jumlah pasokan BBM di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah yang ikut terpangkas.

Pengurangan jumlah pasokan BBM untuk setiap Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) diberlakukan sejak awal Agustus lalu, kata Direktur Utama APMS PT Buih Seruyan Putra Perkasa Awaludin, di Kuala Pembuang, Kamis.

"Dalam satu bulan BBM jenis solar untuk setiap APMS hanya dijatah 100 kiloliter, kini dikurangi menjadi 80 kiloliter," katanya.

Namun, pengurangan tersebut hanya terjadi untuk BBM jenis solar sedangkan untuk jenis premium masih seperti biasanya yakni sebanyak 100 kiloliter atau setara dengan 10 ribu liter setiap bulannya.

Untuk saat ini kebijakan pemangkasan pasokan solar bersubsidi itu tidak menimbulkan gejolak dimasyarakat. Sejauh ini kebutuhan masyarakat akan BBM dapat terpenuhi dengan baik, katanya.

Meski demikian, ia memastikan paskan BBM dari Depo Pertamina Sampit Kotawaringin Timur tersebut tidak akan cukup apabila nanti para nelayan kembali berlayar setelah cuaca Laut Jawa kembali normal.

"Saat ini para nelayan tidak berani melaut. Otomatis pemakaian solar jauh berkurang. Namun jika cuaca sudah normal kembali maka kita memastikan jatah yang ada tidak akan mencukupi," katanya.

Ia merinci, di Kuala Pembuang terdapat dua APMS. Selain melayani keperluan kendaraan bermotor, dua APMS ini juga harus melayani kebutuhan BBM untuk perahu para nelayan di Kuala Pembuang yang jumlahnya mencapai 700 unit. Setiap harinya mereka memerlukan sedikitnya 30 kiloliter untuk sekali pergi berlayar.

"Kalau dikalkulasikan dengan pasokan BBM yang terpangkas tadi. Dua APMS yang ada di Kuala Pembuang tidak akan mampu melayani kebutuhan tadi. Makanya kita berharap agar kondisi ini bisa kembali seperti semula lagi sehingga kebutuhan masyarakat akan BBM bisa tercukupi," katanya.

(KR-JWM)

Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014