... beras merah dan beras hitam, tapi manfaatnya sangat besar sekali... "
Surabaya (ANTARA News) - Satu lagi temuan anak bangsa: es krim menyehatkan terbuat dari beras merah dan beras hitam yang mengandung antioksidan, antosianin, anti-hepatitis/chirosis, anti-kanker/tumor, membersihkan kolesterol dalam darah, dan mencegah anemia. 




Adalah Tim Universitas Katholik Widya Mandala, Surabaya, menciptakan es krim yang menyehatkan itu.




"Awalnya, dosen kami menceritakan bahan baku setempat yang mulai langka yakni beras merah dan beras hitam, tapi manfaatnya sangat besar sekali, karena itu kami pun berdiskusi untuk pemanfaatannya," kata anggota tim, Caroline Natazia, di kampus setempat, Kamis.




Selain dia, tim mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian WM itu beranggotakan Heberd Tranku, Agatha Levina Chandra, Melisa Ignasia, Adrian Jong, Christian Widjaja, Kristina Teguh, Mariana Sherly Diaz, dan Andrea Tania.




"Akhirnya, kami menemukan inovasi es krim dan es puter dari bahan baku yang langka itu, apalagi beras merah lokal varietas saodah dan beras hitam lokal varietas jawa itu memiliki khasiat daripada varietas lainnya di dunia ini," katanya.




Sementara itu, ide es krim dan es puter itu diilhami jenis makanan yang disukai tua-muda, anak-anak-dewasa, pria-wanita, dan seterusnya. Untuk es krim perlu tambahan susu sebagai bahan dasar, sedangkan es puter perlu tambahan santan sebagai bahan dasar.




"Langkah awal, kami merendam beras merah atau beras hitam selama sehari semalam, lalu mencucinya dengan air dan akhirnya diblender dengan diberi susu atau santan, gula, sirup glukosa, thickener (pengental), dan garam," katanya.




Selanjutnya, dilakukan homogenisasi seperti halnya kalau memasak susu atau santan yakni memasak dengan mengaduk selama lima menit, lalu didinginkan pada lemari es selama sehari.




"Kalau sudah dimasukkan alat memasak es yang namanya ice cream maker dengan diaduk sampai kental, maka selesailah, tinggal dimasukkan mangkok," katanya.




Ditanya harga, ia mengaku tim hanya meneliti dan belum berpikir secara bisnis. "Yang jelas, harga beras merah itu Rp20.000 dan beras hitam itu Rp26.000, tentunya harga es krim akan mahal, tapi kalau produksi massal bisa lebih murah dan menyehatkan," katanya.




Ia mengharapkan bila es krim atau es puter ciptaan mereka sudah diproduksi massal, maka hal itu akan mengangkat kredibilitas beras merah dan beras hitam, sehingga tingkat kebutuhan akan meningkat dan akhirnya kelangkaan beras merah dan hitam akan teratasi secara otomatis.

Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014