Bandarlampung (ANTARA News) - Agusman Riyadi, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya menciptakan sistem monitoring buka tutup pintu air bendungan secara otomatis.

Alat ini mampu bekerja secara otomatis hanya berdasarkan perhitungan debit air pada bendungan, kata Agusman, di Bandarlampung, Jumat.

Mahasiswa Jurusan Sistem Komputer ini, untuk menjalankan alat tersebut memanfaatkan sensor ultrasonic Ping.

Alat ini dapat mendeteksi ketinggian air dan mengendalikan secara otomatis buka tutup pintu air bendungan sesuai dengan ketinggian air. Hal ini berbeda dengan kondisi pintu air bendungan pada umumnya yang masih dilakukan secara manual.

"Kebanyakan sistem monitoring bendungan yang ada masih dilakukan dengan cara manual, sehingga dibutuhkan petugas yang rutin datang untuk mengontrol ketinggian air bendungan. Padahal ini berisiko ketika petugas lalai menjalankan tugasnya, maka tuas pembuka dan penutup pintu tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Ini yang bisa menyebabkan air meluap dan banjir," katanya pula.

Menurut bungsu dari sembilan bersaudara ini, beberapa perangkat yang digunakan pada alat ini adalah mikrokontroler atmega8 yang digunakan sebagai mesin penggerak otomatis, sedangkan sensor ultrasonic berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air, motor DC untuk penggerak pintu air pada bendungan, dan LCD 2x16 karakter untuk menampilkan kadar ketinggian air.

Agusman menjelaskan, alat ini bekerja ketika sensor ultrasonic PING mendeteksi ketinggian air yang ditampilkan pada LCD, pada ketinggian air tertentu maka motor DC akan bergerak secara otomatis, sehingga pintu buka tutup air akan berputar dengan kisaran 60-90 derajat sesuai dengan ketinggian air.

"Mengingat alat ini masih berupa prototype, kapasitas air paling tinggi saya buat 50 cm. Pintu air akan bergerak 60 derajat jika ketinggian air di atas 30 cm. Semakin tinggi ketinggian air, maka semakin lebar pintu air bendungan terbuka, hingga 90 derajat," katanya, seraya mengaku mendapatkan banyak arahan dari Dodi Yudo Setiawan SI MTI selaku dosen pembimbing.

Dia berharap, alat ini dapat membantu petugas penjaga bendungan dalam melakukan pemantauan ketinggian air, membuka dan menutup pintu air.

"Dengan ini pemanfaatan air bagi warga juga bisa lebih maksimal, menghindari terjadi luapan air yang dapat menyebabkan bencana banjir," katanya lagi.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Riset IBI Darmajaya, Envermi Vem MSc mewakili Rektor Andi Desfiandi SE MA, menuturkan bahwa penelitian menjadi satu bagian penting dalam dunia pendidikan dan menjadi salah satu implementasi dalam menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi.

"Tak hanya dosen, mahasiswa IBI Darmajaya juga dituntut untuk aktif dan kreatif melakukan penelitian, karena melalui penelitian mudah-mudahan mahasiswa tergerak untuk memberikan sumbangsih dalam hal pemikiran, ide maupun karya yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat," ujarnya lagi.
(B014/H-KWR)

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014