Sekitar 40 persen dari produksi Fuso di Jepang diekspor ke Indonesia,"
Tokyo (ANTARA News) - Indonesia menjadi pasar dan tujuan ekspor terbesar truk secara terurai (completely knock down) dari Mitsubishi Fuso di Jepang sehingga dinilai penting bagi perusahaan otomotif itu dalam upayanya menjadi pemimpin pasar di Asia.

"Sekitar 40 persen dari produksi Fuso di Jepang diekspor ke Indonesia," kata Senior Vice President Head of Operations Trucks & Buses, Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC), Yoshiro Motoyama di Kawasaki, Jepang, Jumat.

Ia menjelaskan produksi pabrik Fuso di Kawasaki Jepang mencapai sekitar 170 ribu unit dan sekitar 80 persen diekspor ke berbagai negara. "Sekitar sekitar 60-70 ribu unit kami ekspor secara CKD ke Indonesia," ujarnya.

Di Indonesia, lanjut Motoyoma, Mitsubishi melalui PT Krama Yudha Ratu Motor (KRM) memiliki perakitan Fuso di Pulo Gadung, Jakarta Timur, dengan kapasitas yang besar.

"Indonesia merupakan salah satu basis produksi dan pasar yang terbesar dan penting di luar Jepang," katanya.

Ia mengatakan selain Jepang, Mitsubishi Fuso memiliki basis produksi terbesar lainnya di India. Motoyoma mengatakan sejak MFTBC diakuisisi oleh Daimler pada 2002, Fuso menjadi andalan Daimler untuk menguasai pasar Asia.

Untuk itulah, kata dia, China, India, dan Indonesia menjadi negara tujuan investasi untuk mewujudkan target tersebut. "Strategi global kami (Daimler) memutuskan untuk investasi di India," ujar Motoyama.

Daimler yang memiliki sekitar 89 persen saham MFTBC, kata dia, menilai lebih sesuai dengan strategi global itu dengan alasan optimalisasi biaya serta potensi pasarnya yang lebih besar.

Oleh karena itu, dalam rangka ekspansi pasar ke Asia, termasuk Indonesia, seperti yang diakui Director Head of Operation Truck & Bus Domestic MFTBC, Toshiyasu Kawasaki, Mitsubishi akan mengekspor truk medium FJ2523 dan FJ2528 berkapasitas (GVW) 25 ton -- yang akan diluncurkan di Indonesia September 2014 itu -- dari India melalui Daimler India Commercial Vehicle Pvt Ltd.

Kepala Pemasaran MFTBC PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Daigo Fukumoto, menambahkan pihaknya ingin memperkuat pangsa pasar truk medium di Indonesia, sehingga menambah jajaran produknya dengan mengimpor dari India yang memproduksi truk tersebut (FJ2523 dan FJ2528).

"Kami menargetkan ingin menguasai sekitar 30 persen pasar truk medium di Indonesia dalam waktu dekat, tahun 2015-2016," katanya. Saat ini Mitsubishi telah menjadi pemimpin pasar di segmen kendaraan niaga ringan (46,5 persen), dan hanya menguasai sekitar 23 persen pada segmen truk medium.

Tahun lalu, penjualan truk Mitsubishi Fuso di Indonesia, kata Fukumoto, mencapai 66.261 ribu unit. Diakuinya, persaingan semakin ketat di segmen truk, terutama dengan Hino dan Isuzu.

Kendati demikian, menurut Head of MFTBC Public Relation KTB Intan Vidiasari, tidak tertutup kemungkinan kelak truk medium yang akan diimpor dari India secara utuh (CBU) tersebut, kelak diproduksi di Indonesia, karena kapasitas perakitan di Indonesia cukup besar mencapai 160 ribu unit per tahun.

"Pimpinan kami sedang merundingkan kemungkinan itu dengan pemerintah Indonesia," katanya.
(R016/N002)

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014