Sangatta (ANTARA News) - Dua orang pawang dari suku asli Kutai Sangatta, Kutai Timur, Kaltim, diturunkan menyisir sungai untuk melacak jejak buaya yang menerkam warga, Jumat.

Dua orang pawang sejak pagi hingga kini mencari jejak-jejak buaya dengan menyisir Sungai Sangatta, sekitar lokasi buaya menerkam warga yakni H. Bastar (66) dan Kaseng, 70 tahun.

"Dua pawang mencari jejak buaya dan lokasi persembunyiaannya, tapi belum berhasil," kata Syafranuddin, pejabat Kesbangpol Kutai Timur, Jumat.

Menurut dia, pawang-pawang itu sejak korban dilaporkan hilang sudah dipanggil. Dengan membawa peralatan seadanya, dengan dipandu warga menggunakan perahu dayung, pawang-pawang terus membaca mantra-mantranya.

"Kedua pawang itu juga tidak boleh berbicara dengan orang selama menjalankan tugasnya. Itu pesan mereka setiap mencari jejak buaya," kata Haristo Mappa, Ketua RT 27 Gang Mujur Jaya, lokasi hilangnya korban diterkam buaya.

Pawang Kaseng yang tinggal di RT 27 dusun pantai Singa Geweh Sangatta ini di kalangan Suku Kutai dikenal sebagai pawang dan ahli menangkap buaya.

"Sudah banyak buaya pemangsa orang dan buaya liar berhasil ditangkap dengan cara mantra-mantra," kata Juwiyah, anak kedua Kaseng dil okasi.

Sementara H. Bastar, menurut Juwiyah, adalah keponakan Kaseng yang selama ini mendampinginya saat berburu buaya.

"Buaya pemangsa Dela Handayani ini sepertinya marah, karena warga di sekitar sering membuang air cucian pedas ke sungai. Itu pantangannya," kata Juwiyah bersama Juwita, kakaknya yang ikut menyaksikan ayahnya mencari buaya.

Korban Dela Handayani dilaporkan diterkam buaya saat memperbaiki pipa dan pompa air dis ungai sekitar 50 meter dari rumahnya.

Korban Dela Handayani yang masih lajang itu baru pulang kerja sebagai Security PT Nawaraka Perkasa Nusantara perusahaan kontraktor PT Kaltim Prima Coal (KPC), Jumat sekitar pukul 09.00 Wita.

Saat diterkam buaya pada bagian pinggul sebelah kanan, rekannya Kobe menyaksikan langsung, namun dia lari teriak meminta pertolongan warga dan kedua orang tuanya.

"Hingga saat ini korban belum ditemukan tim gabungan polisi, TNI, Tagana dan warga.
(KR-ADI/H-KWR)

Pewarta: Adi Sagaria
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014