Brasilia (ANTARA News) - Brazil berada dalam resesi setelah ekonomi terbesar di Amerika Latin itu mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut, demikian Lembaga Statistik Nasional (IGBE) melaporkan pada Jumat.

IGBE mengatakan PDB menyusut 0,6 persen pada kuartal kedua, dan 0,2 persen pada kuartal pertama, yang direvisi turun dari pertumbuhan 0,2 persen.

Datang hanya beberapa minggu sebelum pemilihan presiden dan pemilihan umum pada 5 Oktober, angka-angka ini pukulan lain bagi kepercayaan industri dan konsumen yang sudah rendah yang dulu berkembang pesat, penggerak utama pertumbuhan regional.

Penurunan PDB dalam dua kuartal berturut-turut adalah definisi teknis dari sebuah resesi.

Penurunan kuartal kedua lebih tajam dari 0,4 persen yang diperkirakan oleh para ekonom terkemuka.

Secara tahun ke tahun, PDB menyusut 0,9 persen.

Berkontribusi terhadap kinerja yang buruk adalah penurunan 0,3 persen dalam pengeluaran rumah tangga.

Kondisi ini terjadi ketika Presiden Dilma Rousseff yang berhaluan kiri dalam pertarungan sulit untuk memenangkan pemilihan ulang dengan jajak pendapat menunjukkan lonjakan dukungan untuk penantangnya Marina Silva.

Pemerintahan Rousseff telah memangkas proyeksi pertumbuhan untuk tahun ini menjadi 1,8 persen tetapi pasar memperkirakan PDB untuk 2014 tumbuh hampir 0,7 persen.

Itu akan mewakili pertumbuhan lamban empat tahun berturut-turut untuk Brazil. Pada 2010 PDB Brazil terlihat melambung 7,5 persen, pada 2011 mengalami peningkatan hanya 2,7 persen dan pada 2012 hanya naik 1,0 persen.

Tahun lalu Brazil mencatat pertumbuhan PDB sebesar 2,5 persen.
(A026)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014