Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNAOC) menegaskan arti penting persatuan dunia dalam keberagaman melalui nilai-nilai bersama dan saling berbagi, demikian hasil pertemuan ke-6 Forum Global UNAOC di Bali.

"Kita belajar tentang kebutuhan untuk memeriksa perbedaan-perbedaan kita dan perbedaan budaya kita jika kita ingin membangun dasar yang tepat untuk resolusi konflik. Dan kita belajar tentang kewarganegaraan global, baik di tingkat individu dan tingkat kerjasama-kerjasama internasional," kata Perwakilan Tinggi PBB untuk UNAOC Nassir Abdulaziz Al-Nasser dalam penutupan Forum Global Ke-6 UNAOC yang didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Nusa Dua, Bali, Sabtu.

Forum Global yang mengusung tema "Persatuan dalam Keberagaman" itu mendiskusikan sejumlah isu global yang menjadi perhatian Aliansi Perdaban yaitu pemuda, pendidikan, media, dan migrasi.

Al-Nasser mengatakan forum itu merekomendasikan pendidikan antar-agama dalam kurikulum sekolah dasar dan sekolah menengah sebagai upaya untuk lebih memahami antar-individu dari latarbelakang budaya yang berbeda.

"Masyarakat perlu memahami dan menghargai kekuatan besar yang dimiliki media dan kerusakan yang dapat disebabkannya, menyadari bahwa materi yang dipublikasikan, apapun bentuknya, dapat menghasilkan kerusakan bersamaan," kata Al-Nasser tentang isu media.

Forum itu juga menyatakan migrasi tidak dapat dihindari dan masyarakat dunia perlu memiliki keterampilan untuk turut bertanggung jawab dalam mengelola keberagaman sosial.

Dalam isu pemuda, Forum Aliansi Peradaban merekomendasikan para pemuda dunia untuk memiliki kegiatan yang berguna bagi masyarakat mereka sehingga terhindar dari sifat intoleransi, ekstrimisme, dan ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain (xenophobia).

"Kita telah menyadari bahwa pembangunan ekonomi sangat penting untuk perdamaian dan hanya dapat dicapai ketika kondisi-kondisi untuk menciptakan kemakmuran hadir dan ketika keberagamaan kebudayaan dihargai," tutur Al-Nasser.

Sementara, Menlu Marty mengatakan pemahaman bersama para peserta Forum UNAOC Bali tentang persatuan dalam keberagaman telah memungkinkan untuk merumuskan tujuan-tujuan bersama.

"Untuk mempromosikan dialog, kerja sama, dan kemitraan dan untuk merangkul nilai-nilai modernisasi, empati, dan kolaborasi," ujar Menlu Marty.

Forum UNAOC Bali yang digelar 29-30 Agustus itu juga mengusulkan penyelenggaraan Forum Global ke-7 di Azerbaijan pada 2016.
(I026/C004)

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014