London (ANTARA News) - Tim Kesenian Indonesia yang diwakili Grup tari Gita Gantari Khatulistiwa (GGK) Jakarta dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Tari Universitas Hassanuddin menorehkan prestasi membanggakan di World Championship of Folklore World Folk 2014 Bulgaria yang berlangsung sejak tanggal 22 hingga hingga 30 Agustus lalu.

GGK meraih juara I (emas) untuk kategori Folklore Ensemble; UKM Seni Tari Unhas meraih juara kedua kategori Dance Ensemble; dan Grup musik tradisional Garuda Muda yang merupakan grup musik GGK mendapatkan juara pertama kategori  Instrument Ensamble, demikian F Pensosbud KBRI Sofia, Dina Martina kepada Antara London, Minggu.

Grup Tari GGK, yang dipimpin Leo Mokodompit, meraih prestasi mengagumkan dengan medali Emas yang diperoleh untuk kategori Individual Performers of IV World Championship of Folklore  World Folk 2014 dan penghargaan Essential Contribution at Preserving and Developing of The World Traditional Folklore Arts.

Penghargaan tersebut diumumkan pada saat penutupan event pada 30 Agustus yang dihadiri Dubes RI, Bunyan Saptomo didampingi istri.

Dubes berkesempatan menyerahkan bunga kepada pimpinan masing-masing Gup tari.

Dubes menyampaikan penghargaan nya kepada Panitia Penyelenggara atas kesuksesan penyelenggaraan kompetisi ini.

Partisipasi 78 penari dan pemusik anggota tim kesenian Indonesia kali ini merupakan rekor terbanyak dalam sejarah promosi budaya Indonesia

World Folk 2014 festival budaya terbesar di Bulgaria dan Eropa diadakan setiap tahun diikuti 90 grup tari dari 21 negara dengan peserta mencapai sekitar 3000 orang sebagian besar berasal dari negara tetangga Bulgaria dan negara lainnya seperti Iran, Cina, Rusia, Georgia, Armenia, Kroasia, Turki.

Kompetisi yang berlangsung selama 10 hari dilakukan di lima kota di sepanjang laut hitam, yaitu di Nesebar, Burgas, Sunny Beach, dan Obzor. Salah satu kompetisi bergengsi mendatangkan juri internasional antara lain dari Iran, Mongolia, Armenia, Rusia, Jerman dan Turki.

Pimpinan Grup GGK, Leo Mokodompit, menyampaikan kompetisi tahun ini sangat menantang mengingat grup tari yang berpartisipasi sebagian besar grup terbaik di negaranya. Karena itu, anggota grup tari GGK tampil sebaik mungkin.

Baik grup tari GGK maupun grup tari dari Universitas Hassanuddin tampil mendapatkan apresiasi penonton dalam setiap penampilannya. GGK dengan 60 orang anggota menampilkan tari Saman yang dimodifikasi , tari Greget Dinke (Betawi), Katong Parangpuan (Papua), dan Tamananai (Sumbar) merupakan gabungan dari tari Indang, Randai dan Tempurung.

Sementara Grup Musik dari Universitas Hassanuddin membawakan beberapa tarian etnik dari Sulawesi Selatan yaitu tarian etnik Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar. Pimpinan grup tari Unhas, Elis S. Anwar, menyatakan prestasi ini adalah berkat usaha keras tim, dimana untuk berpartisipasi dengan melakukan persiapan selama enam bulan.

Direktur Festival, Kaloyan Nikolov, yang menyatakan kekagumannya terhadap keragaman budaya Indonesia serta berharap agar masyarakat Indonesia dapat melestarikan kekayaan budayanya.

Dikatakannya kedua grup berasal dari Indonesia, grup tampil dengan tarian berbeda dari beberapa propinsi Indonesia dan dengan ciri khas masing-masing.

Bagi GGK ini adalah penampilan keduanya di Bulgaria setelah tahun lalu menyabet juara kedua. Prestasi sebagai juara I Individual Performers of IV World Championship of Folklore World Folk 2014 kedua kalinya bagi Leo Mokodompit.

Sementara bagi UKM Seni Tari Unhas, keikutsertaanya pada kompetisi ini adalah yang pertama kali.

Anggota Grup Tari GGK terdiri dari para pelajar/penari dari SMA Lab School Cibubur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan grup musik tradisional Garuda Muda.

Anggota termuda GGK yaitu Gandara Eram Jiwani dan Jadira Narda Adelina berusia masing-masing tujuh dan tiga tahun,mendapatkan perhatian penonton.

Sementara, UKM Seni Tari Unhas terdiri dari kumpulan 15 mahasiswa berbagai Fakultas di Universitas Hassanuddin.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014