Pemerintah Aljazair menekankan perlunya terus berlanjut dengan melawan terorisme ..."
Aljir (ANTARA News/AFP) - Dua diplomat Aljazair yang diculik di Mali pada April 2012 oleh Gerakan untuk Keesaan dan Jihad di Afrika Barat (MUJAO) dibebaskan pada Sabtu (30/8), demikian laporan Kementerian Luar Negeri Aljazair.

Kemlu Aljazair juga mengumumkan, seorang diplomat ketiga, konsul Boualem Sayes, meninggal di tempat penahanan "akibat penyakit kronis".

Kementerian tidak mengatakan, apakah Mourad Guessas dan Kedour Miloudi telah dibebaskan oleh penculik mereka atau telah dibebaskan dalam operasi militer.

Pihak Kemlu Aljazair mengatakan bahwa pihak mereka tidak membayar uang tebusan untuk mengamankan kebebasan diplomatnya.

Keduanya dibebaskan "setelah upaya serius dan tak kenal lelah" oleh otoritas di "kebijaksanaan tertinggi". "Pemerintah Aljazair menekankan perlunya terus berlanjut dengan melawan terorisme dan beberapa kaitannya, seperti perdagangan narkoba dan kejahatan terorganisir," demikian Kemlu Aljazair.

Hal ini juga menegaskan untuk pertama kalinya eksekusi, dilaporkan pada September 2012, dari wakil konsul Tahar Touati, menggambarkan kematiannya sebagai "pembunuhan najis".

Konsul Aljazair di Gao, di timur laut Mali, dan enam dari stafnya disandera oleh MUJAO pada 5 April 2012, sementara para gerilyawan Islam menguasai kota.

Tiga kelompok jihad, Al-Qaida di Maghreb Islam (AQIM), Ansar Dine dan MUJAO, pada tahun 2012 mengambil alih sebagian besar gurun utara Mali, termasuk tiga kota utama Kidal, Gao dan Timbuktu.

Tentara Prancis kemudian mengusir mereka.
(Uu.H-AK)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014