Beirut (ANTARA News) -  Tentara Lebonon tengah menyelidiki foto dan video yang diduga pemenggalan seorang tentara Lebanon oleh ektrimis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kata juru bicara militer Lebanon seperti dikutip AFP.

Para simpatisan ISIS merilis video yang menunjukkan pemenggalan seorang pria yang matanya ditutup dan berseragam militer, dan disebut salah seorang dari 19 serdadu Lebanon yang diculik kaum militan di Lebanon timur  2 Agustus lalu.

"Kami tengah menyelidikinya," kata sang juru bicara.

Nama prajurit itu disebut ISIS sebagai Ali al-Sayyed. Pria ini berdiri dengan dikelilingi tiga orang bersenjata.

Prajurit itu tampak ketakutan ketika salah seorang dari tiga pria bersenjata itu menyatakan dia mesti dibunuh, lalu pria ini dipenggal diiringi teriakan sang eksekutor "Negara Islam!"

Seorang pria bersenjata menyatakan kematian sang serdadu sebagai pembalasan atas tindakan tentara Lebanon yang berada di bawah perintah Hisbullah Lebanon yang beraliran Syiah telah bertempur bersama rezim Suriah melawan pemberontak Suriah dan kaum militan.

"Pemenggalan pertama tentara Lebonon oleh para singa Negara Islam," tulis simpatisan ISIS via Twitter.

Video itu sempat diposting ke YouTube namun kemudian dihapus karena melanggar aturan situs internet itu karena keji.

Tiga kelompok militan bersenjata, termasuk ISIS dan Front Al-Nusra yang berafiliasi ke Alqaeda cabang Suriah, telah menawan 19 tentara dan 15 polisi Lebanon sejak awal bulan ini, yang mereka culik di kawasan Arsal, Lebanon, dekat perbatasan Suriah, menyusul bentrok antara militer Lebanon dan kaum militan. Dalam bentrok itu 20 tentara Lebonan tewas dan lusinan laskar militan serta 16 warga sipil terbunuh.

Kaum militan kini ingin menukarkan tawanan mereka dengan tahanan kaum militan di Lebanon.

Satu video lainnya yang disebar Sabtu kemarin memperlihatkan sembilan tentara Lebonon mendesak keluarga mereka menekan pemerintah Lebanon untuk membebaskan mereka dengan alasan mereka akan dipenggal tiga hari ke depan.

Perang di Suriah telah merembet ke Lebanon dan dikhawatirkan memicu ketegangan antara warga Sunnni yang mendukung pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad dan kaum Syiah yang mendukung Bashar al-Assad.

23 Agustus lalu Front Al-Nusra memposting video yang menunjukkan polisi yang diculik yang menyeru Hisbullah untuk menarik mundur para pejuangnya dari Suriah, demikian AFP.







Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014