... supaya orang tidak berani lagi membakar lahan... "
Sampit, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - "Harus ada sanksi yang memberi efek jera, supaya orang tidak berani lagi membakar lahan," kata pimpinan sementara DPRD Kota Waringin Timur, Dewin Marang, di Sampit, Senin. 

Kebakaran lahan masih kerap terjadi di Kota  Waringin Timur. Beberapa kali kebakaran meluas dan tidak terkendali sehingga membuat cemas masyarakat, khususnya ketika kebakaran lahan terjadi dekat pemukiman.

Baru-baru ini di Sampit sudah beberapa kali kebakaran lahan meluas yang lokasinya tidak jauh dari permukiman, di antaranya di sekitar perumahan Wengga, Tidar, kawasan Jalan Tjilik Riwut, dan Jalan Kapten Mulyono.

Masyarakat masih memilih cara membakar lahan untuk membuka atau membersihkan lahan alias land clearing karena dinilai praktis dan murah. 

"Kalau petani membuka lahan biasanya dijaga dan luasannya juga tidak besar. Pembakaran lahan yang tidak terkendali ini yang biasanya menimbulkan masalah," tambah politikus senior Partai Golkar ini.

Marang menilai, masih banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk membersihkan lahan, di antaranya menggunakan mesin pemotong rumput, parang, dan peralatan lainnya. 

Pemilik harus punya kemauan untuk membersihkan lahan dengan cara benar dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. 

Pewarta: Norjani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014