Saya yakin dengan konsistensi sikap mereka menolak penghapusan subsidi BBM dan tentunya saya dan juga seluruh rakyat Indonesia akan mendukung langkah-langkah PDI Perjuangan untuk menanggulangi defisit anggaran,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Marzuki Alie yakin dengan konsistensi sikap PDI Perjuangan untuk tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Marzuki kepada pers di Jakarta, Senin, menyatakan mendukung sikap PDI Perjuangan yang akan menggunakan cara-cara kreatif dengan efisiensi anggaran, peningkatan penerimaan pajak seperti pajak minuman keras, penagihan piutang negara dan lain-lainnya selain memangkas subsidi BBM.

"Saya yakin dengan konsistensi sikap mereka menolak penghapusan subsidi BBM dan tentunya saya dan juga seluruh rakyat Indonesia akan mendukung langkah-langkah PDI Perjuangan untuk menanggulangi defisit anggaran," katanya.

Dia juga yakin semua langkah akan ditempuh dengan cara-cara yang kreatif tanpa harus memotong subsidi BBM untuk rakyat Indonesia seperti dengan efisiensi anggaran, peningkatan peneriaman pajak dan sebagainya.

Kenaikan BBM seperti dikatakan elit-elit PDI Perjuangan selama ini, menurut Marzuki, harusnya menjadi opsi terakhir dan bukan opsi pertama untuk mengatasi defisit. "Jika semua upaya mengatasi defisit sudah dilakukan, maka jika memang tidak ada pilihan lain, hal itu sah saja," katanya.

Tapi, kata Marzuki, dampak ke masyarakat harus dipikirkan dan jangan sampai kenaikan BBM membawa perubahan kehidupan masyarakat menjadi jauh lebih buruk secara drastis.

Dia pun mencontohkan Presiden Yudhoyono (SBY) yang memberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin untuk mengatasi perubahan dari kenaikan BBM secara drastis. Selain itu program-program bea siswa dan juga program-program pembangunan lainnya yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Bantuan langsung tunai itu diberikan kepada rakyat miskin sebagai dampak dari kenaikan BBM. Masyarakat miskin terbantu dengan program karena tidak serta merta masyarakat miskin mampu menanggulangi dampak kenaikan BBM," katanya.

(S023/T007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014