Bandung (ANTARA News) - Massa dari Gerakan Rakyat Peduli Pendidikan Kota Bandung berunjukrasa di Gedung Sate Bandung, Selasa, menagih janji kampanye Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan wakilnya Deddy Mizwar terkait program pendidikan gratis hingga tingkat SMA sederajat.

Perwakilan massa aksi Yanyan Hendriyan mengatakan, mereka mendesak agar Heryawan dan Deddy Mizwar yang terpilih sebagai pemimpin Jabar dapat merealisasikan janjinya untuk seluruh lapisan masyarakat Jabar.

"Kang Aher (panggilan nama gubernur), dan kang Deddy yang sudah terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur agar mewujudkan sekolah gratis sampai SMA/SMK," katanya.

Ia menuturkan, Heryawan dan Deddy saat kampanye pencalonanannya berjanji menggratiskan sekolah mulai tingkat SD, SMP, sampai SMA sederajat untuk negeri maupun swasta.

Namun dua tahun mengemban amanah menjadi pemimpin Jabar, menurut Yanyan, program pendidikan gratis belum merata dinikmati seluruh warga di kota/kabupaten termasuk di Kota Bandung.

Ia menyebutkan, pendidikan gratis hingga tingkat SMA sederajat baru mencangkup 20 dari 27 kabupaten/kota sedangkan sisanya termasuk Kota Bandung belum terwujud.

"Kota Bandung sebagai ibu kota provinsi belum melaksanakannya (pendidikan gratis)," katanya.

Massa tersebut menyampaikan tuntutannya yakni meminta Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar untuk memerintahkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung menggratiskan pendidikan sampai SMA sederajat.

Kepala daerah di KOta Bandung wajib menyalurkan biaya operasional pendidikan (BOP) Tahun 2015, jika tidak menganggarkan BOP, gubernur sebaiknya tidak menyetujui RAPBD Kota Bandung 2015.

Selain itu massa menuntut Gubernur meningkatkan besaran Biaya Operasional Sekolah (BOS) dari Provinsi Jabar yang sebelumnya Rp200 ribu per siswa menjadi Rp1 juta per tahun.

"Kami juga menuntut transparan dalam penggunaan 20 persen alokasi pendidikan dalam APBD," kata Yanyan.

Aksi massa tersebut berlangsung tertib, hanya membentangkan spanduk dan berorasi secara bergantian dengan pengawalan kepolisian hingga massa membubarkan diri.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014