Shanghai (ANTARA News) - Badan perdagangan Eropa di Tiongkok mengatakan Beijing tidak berencana memaksa perusahaan asing pemasok suku cadang mobil membentuk usaha patungan (Joint Venture/ JV) lokal.

Mengutip dari kepala pemasok suku cadang ElringKlinger AG, koran Stuttgarter Zeitung Jerman melaporkan bahwa Tiongkok telah mendesak tiga perusahaan pemasok suku cadang mobil asal Jerman untuk membentuk kemitraan dengan perusahaan lokal.

"Kamar dagang Eropa yakin bahwa rumor ini tidak berdasar dan bahwa pemerintah Tiongkok tidak berniat untuk meminta pembentukan usaha patungan di sektor ini," kata kamar dagang Uni Eropa (European Union Chamber of Commerce) di Tiongkok dalam sebuah pernyataan di situsnya tanggal 29 Agustus , seperti dikutip Reuters.

Kamar dagang Eropa mengatakan rumor usaha patungan (Joint Venture/ JV) dapat menyebabkan kesalahpahaman yang berasal dari pembatasan mulai tahun 2011 untuk pemasok di segmen e-vehicle.

Pembicaraan usaha patungan (Joint Venture/ JV) yang dipaksakan oleh perusahaan Barat berada diwaktu yang tidak tepat bagi industri otomotif Tiongkok dikarenakan regulator anti-monopoli negara tersebut meningkatkan tuntutan mereka ke sektor otomotif dan suku cadang mobil.

Badan perdagangan menambahkan bahwa pihaknya telah berbicara dengan perusahaan yang terlibat, otoritas Tiongkok terkait, asosiasi produsen otomotif negara tersebut, dan banyak perusahaan anggota di sektor otomotif.

"Kamar dagang Eropa telah diyakinkan oleh otoritas Tiongkok bahwa langkah tersebut akan bertentangan dengan niat pemerintah untuk lebih meliberalisasi sektor suku cadang mobil," katanya.

Bulan lalu, Tiongkok mendapatkan denda dari suku cadang Jepang sebesar 201 juta dolar untuk memanipulasi harga.

Merek mobil Eropa termasuk Volkswagen AG, Audi AG, BMW dan  Mercedes-Benz milik Daimler AG telah menurunkan harga suku cadang mereka untuk menenangkan regulator Tiongkok yang menuduh beberapa dari mereka berprilaku anti-kompetitif, demikian Reuters.
Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2014