Jakarta (ANTARA News) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta menegaskan pihaknya sama sekali tidak terlibat dalam kasus Ketua Umum KONI DKI Jakarta, Winny Erwindia, yang diduga terlibat kasus korupsi pengadaan pesawat jenis air craft ATR 42-5000.

"Saya tidak tahu tentang itu, tidak ada kaitannya, jadi tidak ada pengaruhnya," kata Wakil Ketua Umum KONI DKI Jakarta Edi Widodo dalam acara syukuran kantor sementara di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan petinggi Bank DKI itu sama sekali tidak terkait dengan kepengurusannya di KONI DKI.

Terlebih, kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat latih ATR 42-5000 senilai Rp80 miliar itu juga terjadi saat Winny masih menjabat sebagai Direktur Utama Bank DKI.

"Tidak ada pengaruhnya. Tetap berjalan sesuai rencana. Program pelatda juga tetap dilaksanakan, tidak ada yang berubah," tegasnya.

Ketua Umum Persatuan Olahraga Selam Indonesia (POSI) Pengprov DKI Jakarta, Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan hingga saat ini KONI DKI masih baik-baik saja.

Meski prihatin atas kasus yang menimpa Winny, Ali meminta semua pihak bisa membantu agar proses hukum bisa berjalan baik.

"Yang pasti kita prihatin tapi biarkan proses hukum berjalan tanpa ada orang yang melakukan intervensi. KONI dan institusi di bawahnya tetap berharap KONI akan berkembang dengan baik dan bekerja dengan baik," katanya.

Kasus dugaan korupsi yang melibatkan Winny Erwindia bermula saat Bank DKI pimpinannya memberikan bantuan dana kepada PT Energy Spectrum senilai Rp80 miliar untuk pengadaan latih ATR 42-5000.

Namun, hingga jatuh tempo, perusahaan itu tidak mampu mengembalikan pinjaman tersebut.

Kasus yang telah berjalan selama tiga tahun di Kejaksaan Agung itu hingga kini masih belum menemukan titik terang. Bahkan, Winny yang absen dalam pemanggilan ke Kejagung, 29 Agustus lalu, rencananya akan segera menerima surat cekal ke luar negeri.

Winny Erwindia memimpin Bank DKI selama 2006-2010. Ia kemudian memimpin KONI DKI untuk dua periode hingga 2018.

(A062/H015)

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014