Pontianak (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat membentuk tim khusus untuk mendalami dua anggotanya yang ditangkap PDRM di Kuching pada Jumat (29/8) karena diduga terlibat dalam jaringan sindikat narkoba internasional.

"Tim itu, dibentuk dalam mendalami semua dari berbagai aspek, apakah dari proses penyidikannya, kemudian yang lainnya, tanpa melibatkan personel penyidik dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar," kata Kepala Polda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistianto seusai memimpin rapat koordinasi dengan seluruh kapolres, Selasa.

Sebelumnya, dua anggota Polda Kalbar, ditahan Polis Di Raja Malaysia (PDRM) di Kuching pada Jumat (29/8) karena diduga terlibat jaringan sindikat narkoba internasional, satu di antaranya perwira menengah dengan pangkat AKBP yang pernah bertugas sebagai Kasubdit III Ditres Narkoba bernama Idha Endri Prastiono, sedangkan satu lagi Bripka MH Harahap, anggota Polsek Entikong.

Arief menjelaskan saat ini dirinya sedang melakukan seleksi untuk membentuk tim khusus tersebut, yakni memilih orang yang benar-benar, dan jangan sampai salah memilih orang.

Arief menambahkan dibentuknya tim khusus tersebut, untuk menyelidiki keterangan mantan penyidik Dit Narkoba Polda Kalbar AKP Sunardi yang sudah di PTDH, yang saat ini sedang mengajukan banding.

Berdasarkan pengakuan Sunardi, AKBP Idha Endri Prastiono pernah mengganti barang bukti shabu-shabu dengan tawas, dan ekstasi sekitar 5 juta butir dengan ekstasi palsu, kata Arief.

Kapolda Kalbar menambahkan pihaknya sudah menindak tegas dan memproses hukum AKP Sunardi pada awal Juni atau dua minggu dirinya menjabat Kapolda Kalbar dan diajukan ke komisi sidang kode etik sehingga di PTDH dan ada tiga orang dalam satu unit itu di PTDH semuanya.

"Setelah PTDH, istrinya mengajukan banding, dalam proses banding itulah terbuka informasi bahwa AKBP yang pernah bertugas sebagai Kasubdit III Ditres Narkoba bernama Idha Endri Prastiono juga terlibat narkoba," ujarnya.

Tetapi, menurut Arief, itu baru informasi, sehingga terus didalami informasi tersebut. "Tahu-tahu Idha Endri Prastiono sudah keburu tertangkap oleh PDRM," ungkap Arief.

Sebelumnya, Kapolda Kalbar mengakui apa yang dilakukan oleh dua anggota Polda Kalbar itu telah mencederai apa yang telah dilakukannya dalam membenahi institusi.

(A057/N005)

Pewarta: Andilala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014