Amerli, Irak (ANTARA News) - Pasukan Irak membuat kemajuan lagi Selasa dalam pertempuran melawan para petempur dari Negara Islam (IS) tetapi di Baghdad kemarahan merebak ketika ratusan orang menyerbu gedung parlemen yang mempertanyakan nasib tentara yang menyerah pada Juni.

Setelah memecah kepungan atas kota Amerli yang dihuni pengikut Syiah selama sebulan oleh para anggota IS, tentara Selasa merebut kembali kendali sebagian jalan utama kunci yang menghubungkan Baghdad ke arah utara.

Dua kota sebelah utara Amerli juga direbut dari para petempur itu Senin sementara pasukan Irak -- didukung oleh serangan-serangan udara Amerika Serikat -- meraih kemenangan-kemenangan sejak jatuhnya tentara di wilayah utara Juni.

Kejatuhan kota-kota itu merenggut sekitar 1.700 tentara di tangan para petempur. Banyak meyakini tentara itu dieksekusi.

Menuntut untuk mengetahui nasib mereka, para sanak keluarga tentara yang marah menyerbu gedung parlemen di Baghdad, meneyerang para anggota parlemen dan mulai melakukan aksi duduk di ruang utama, kata seorang pejabat.

Polisi anti huru-hara berusaha mengusir ratusan pengunjuk rasa, yang juga menyerukan sejumlah perwira dimintai pertanggungjawaban, kata pejabat itu yang hadir di parlemen.

Kekhawatiran atas nasib mereka yang berada di tangan para anggota IS telah dipicu oleh berita-berita tentang kekejaman, termasuk tuduhan dari Amnesty International mengenai kejahatan perang dan pembasmian etnis.

IS menyatakan kekhalifahan Islam di kawasan-kawasan di bawah kendalinya di Irak dan Suriah setelah menguasai jantung Arab Sunni di sebelah utara Baghdad pada Juni dan kemudian menyerbu kawasan-kawasan minoritas Kristen dan Yazidi Kurdi, demikian AFP>

(M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014