Cianjur (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengucurkan dana Rp11 miliar untuk mendidik 360 santri penghafal Al-Quran lewat Gerakan Pembinaan Penghapal Al Quran (GPPQ).

"Predikat Cianjur yang sejak dulu mendapat julukan sebagai Kota Santri, belakangan ini disinyalir terkesan nyaris punah. Untuk mengikis hal tersebut, mulai 1 Oktober Pemkab Cianjur akan mengembleng ratusan santri," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Cianjur, Gunawan Jamhur, Rabu.

Dengan dana yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tersebut, ia menjelaskan, pemerintah daerah sudah membentuk Tim Sembilan untuk menyeleksi 1.080 santri berusia 13 tahun sampai 18 tahun yang belum menikah dari 360 desa di Cianjur.

Selanjutnya tim akan memilih satu santri terbaik untuk mengikuti program GPPQ. Santri peserta program itu akan mendapat pembindaan dari para ustad di 14 pondok pesantren yang tersebar di 14 kecamatan di Cianjur, termasuk di antaranya Pondok Pesantrean Attaqwa-Cianjur, Pondok Pesantren Nurul Irfan-Haurwangi, dan Pondok Pesantren  Assalam-Sukaluyu.

"Masing-masing pondok pesantren akan membina 25 orang santri lebih," katanya.

Program yang akan dimulai 1 Oktober itu diharapkan selesai serta berhasil 20 bulan kemudian. Jika berhasil, Cianjur akan memiliki 360 santri yang hafal Al-Quran. "Kami optimis program ini akan terealisasi," katanya.

Ia juga menjelaskan rincian penggunaan anggaran untuk program tersebut, antara lain untuk honor bagi santri terseleksi Rp1 juta/orang/bulan, honor untuk 36 guru atau pembina santri di 14 pondok pesantren masing-masing Rp1 juta/orang/bulan, serta untuk pembelian kasur dan bantal untuk para santri.

"Kami juga menganggarkan untuk biaya monitoring dan evaluasi bagi petugas yang besarnya bervariasi karena disesuaikan dengan lokasi monitoring. Hari ini, kami akan mensosialisasikan hal tersebut pada para camat, Kepala KUA, Ketua LPTQ kecamatan," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014