Kudus (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kudus Jawa Tengah selama 2014 memperbaiki 13 jembatan rusak.

Bupati Kudus Musthofa melalui Kepala Bagian Humas Setda Kudus, Putut Winarno, mengatakan, Rabu, belasan jembatan yang diperbaiki tersebut membutuhkan anggaran hingga Rp15 miliar.
 
Dia menjelaskan, perbaikan jembatan dilakukan berdasarkan skala prioritas.

"Adanya perbaikan belasan jembatan tersebut, diharapkan aktivitas perekonomian warga setempat juga semakin lancar," ujarnya didampingi Kepala Dinas Bina Marga Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Kudus, Sam'ani Intakoris.

Leih lanjut Bupati mengemukakan terdapat jembatan yang hanya bisa dilalui kendaraan dari satu arah dengan berat tertentu sehingga ketika didirikan jembatan yang baru tentunya memudahkan masyarakat dalam
melakukan aktivitas sehari-harinya.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kudus, Sam'ani Intakoris mengungkapkan, ada jembatan yang diperbesar dan ada pula yang dibangunkan jembatan baru,
sedangkan jembatan lamanya dibiarkan tetap ada.

Jembatan yang diperbaiki secara total, yakni Jembatan Payaman yang awal panjang jembatan sekitar 20-an meter dengan lebar 4 meter.

"Sementara panjang jembatan yang dibangun mencapai 30-an meter dengan lebar mencapai 6 meter," ujarnya.

Jembatan tersebut, lanjut dia, merupakan penghubung antara Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kudus dengan Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus.

Biaya perbaikan jembatan tersebut, kata dia, sebesar Rp2,9 miliar.

Sementara pembangunan jembatan di Desa Hadipolo, lanjut dia, merupakan pembangunan jembatan baru, karena jembatan lama tidak dibongkar, bahkan akan diperbaiki.

Panjang jembatan tersebut, kata dia, sekitar 30 meter dengan lebar 2,8 meter, sedangkan jembatan yang baru mencapai 40 meter dengan lebar 5,5 meter sehingga bisa dilalui kendaraan dari dua arah berlawanan.

Jembatan sebelumnya, lanjut dia, hanya bisa dilalui kendaraan dari arah yang sama sehingga ketika ada kendaraan dari arah berlawanan harus bergiliran.

Biaya pembangunan jembatan tersebut, kata dia, mencapai Rp4,9 miliar yang sumber pendanaannya berasal dari bantuan Gubernur Jateng.

Kedua jembatan yang sedang dikerjakan itu, kata dia, diharapkan bisa selesai dalam jangka waktu 120 hari.

Pelaksana proyek pembangunan jembatan di Desa Hadipolo, Nur Sam mengungkapkan, untuk antisipasi memasuki musim hujan, pengerjaannya dikebut pada awal pengerjaannya dengan memperbanyak jumlah pekerjanya
menjadi 20 orang dari sebelumnya hanya 10 orang.

"Jembatan tersebut ditargetkan bisa selesai 13 Desember 2014," ujarnya.

Biasanya, lanjut dia, memasuki bulan November dan Desember sudah memasuki musim hujan sehingga bisa menjadi kendala dalam pengerjaannya.

Dengan adanya penambahan pekerja tersebut, dia berharap, pembangunan jembatan sepanjang 40 meter tersebut bisa selesai sesuai jadwal.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014