Kalau (kondisi dan kinerja) terjadi secara positif, akan memberikan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan nilai tukar yang lebih baik,"
Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,8 persen pada 2015 yang didukung oleh membaiknya kondisi eksternal dan peningkatan kinerja internal.

"Kalau (kondisi dan kinerja) terjadi secara positif, akan memberikan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan nilai tukar yang lebih baik," katanya saat ditemui seusai rapat kerja dengan DPR RI di Jakarta, Rabu.

Perry menjelaskan kondisi eksternal yang bisa membantu pertumbuhan ekonomi nasional adalah terkait pemulihan ekonomi di Amerika Serikat yang dapat memperbaiki sektor ekspor, setelah sempat menurun tahun ini.

Pembenahan kinerja internal terkait adanya perbaikan sarana infrastruktur yang dapat mendukung sektor investasi serta pemanfaatan alokasi anggaran belanja pemerintah yang lebih efisien untuk pembangunan.

"Itu faktor-faktor yang barangkali bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, tapi hal-hal ini tentu saja masih diliputi suatu ketidakpastian," kata Perry.

Ia memastikan berbagai faktor tersebut harus didukung dengan respon kebijakan pemerintah yang tepat, agar perekonomian Indonesia bisa tumbuh tinggi dan bertahan dari gejolak perekonomian global tahun depan.

"Perbaikan persepsi akan ditentukan seberapa jauh kecepatan dan perbaikan dari respon kebijakan dari sisi pemerintah, baik dari sisi fiskal, struktural, infrastruktur, iklim investasi, pertanian serta UMKM," tambah Perry.

Rapat panitia kerja Badan Anggaran DPR RI telah menyepakati beberapa asumsi ekonomi makro yang akan menjadi dasar pembahasan dan perhitungan postur RAPBN 2015.

Sejumlah asumsi ekonomi makro tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi 5,8 persen, nilai tukar rupiah Rp11.900 per dolar AS, inflasi 4,4 persen dan suku bunga SPN 3 bulan 6,0 persen.

Sebelumnya, asumsi ekonomi makro yang diusulkan pemerintah dalam RAPBN 2015 antara lain pertumbuhan ekonomi 5,6 persen, nilai tukar rupiah Rp11.900 per dolar AS, inflasi 4,4 persen dan suku bunga SPN 3 bulan 6,2 persen.

(S034/N002)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014