Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah daerah...
Palembang (ANTARA News) - Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Selatan (Sumsel) meminta kepada pemerintah daerah kabupaten dan kota serta provinsi setempat untuk segera mengatasi masalah kabut asap yang beberapa hari terakhir mulai mengganggu berbagai aktivitas masyarakat.

"Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah daerah seperti Kabupaten Musi Banyuasin, Musirawas, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Lahat dan Muara Enim yang asapnya menyebar hingga ke Kota Palembang, perlu segera diatasi oleh Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan bupati di kabupaten tersebut," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, Hadi Jatmiko di Palembang, Kamis.

Menurut dia, masalah bencana kabut asap yang terjadi pada setiap musim kemarau perlu segera dicarikan solusi terbaik, sehingga permasalahan serupa tidak selalu terjadi dan terkesan menjadi "proyek" tahunan pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang menghabiskan dana APBD miliaran rupiah.

Selain menyiapkan solusi yang tepat, pemerintah daerah ini diharapkan pula bersikap tegas dengan memberikan sanksi berat kepada masyarakat, perusahaan perkebunan dan hutan tanaman industri (HTI) yang terbukti secara sengaja melakukan pembakaran lahan untuk pembukaan lahan baru atau peremajaan.

Sesuai ketentuan Undang Undang No.18 Tahun 2004 tentang perkebunan, diatur mengenai larangan pembukaan lahan dengan cara membakar.

Atas kejahatan lingkungan hidup sesuai UU tersebut setiap orang yang dengan sengaja membuka dan/atau mengolah lahan dengan cara pembakaran yang berakibat terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, diancam dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp10 miliar.

Untuk menegakkan aturan tersebut, aktivis Walhi Sumsel akan terus berupaya mendesak pemerintah daerah setempat dan aparat penegak hukum dengan melakukan pendekatan dan gerakan atau aksi massa secara damai, kata Hadi.

Sebelumnya Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel, Indra Purnama menjelaskan masyarakat Kota Palembang dan beberapa daerah di Provinsi Sumatera Selatan lainnya mulai terganggu kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada beberapa hari terakhir.

"Kabut asap yang menyelimuti Kota Palembag dan sekitarnya beberapa hari terakhir mulai mengganggu jadwal penerbangan dan aktivitas masyarakat terutama pada pagi hari," ujarnya.

Menurut Indra, kabut asap yang menyelimuti udara Kota Palembang dan sekitarnya serta mulai mengganggu berbagai aktivitas masyarakat diprediksi masih terjadi hingga beberapa pekan ke depan karena awal musim hujan diprakirakan pada pertengahan Oktober 2014.

Kabut asap terutama yang menyelimuti Kota Palembang sekarang ini merupakan kiriman dari sejumlah daerah sekitar seperti dari Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Kabupaten Muara Enim, katanya.

(Y009)

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014