Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, menyatakan bahwa Indonesia memerlukan tambahan daya listrik untuk mendukung peningkatan sektor industri sebanyak 100.000 Mega Watt.

"Yang kita butuhkan adalah 100.000 MW, karena dengan kondisi sekarang tidak akan cukup menjadikan masyarakat Indonesia menjadi bagian dari sektor produksi," kata Lutfi seusai menghadiri acara Refleksi Tiga Tahun MP3EI, di Jakarta, Kamis.

Lutfi menilai, ketersediaan listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting, khususnya untuk meningkatkan produksi dari sektor industri Indonesia seperti Ambon yang bisa memiliki industri hulu sampai hilir untuk sektor perikanan.

"Dengan adanya listrik, baru produksi bisa berjalan. Di Ambon kita bisa memiliki industri hulu-hilir untuk sektor perikanan, Kalimantan untuk metal, Sulawesi seharusnya juga memampu memiliki industri petrokimia," ujar Lutfi.

Menurut Lutfi, berdasarkan beberapa informasi yang diterima, yang harus diupayakan untuk menambah pasokan listrik di dalam negeri adalah dengan memanfaatkan potensi listrik dari sumber geothermal atau panas bumi.

"Kita harus berkomitmen bahwa listrik ini sangat penting, dan yang paling memungkinkan, menurut saya listrik menggunakan energi panas bumi atau geothermal dimana Indonesia memiliki cadangan sebesar 40 persen dari potensi dunia," ujar Lutfi.

Lutfi menjelaskan, dengan potensi yang sangat besar tersebut, Indonesia baru memanfaatkan sebesar 1.300 Mega Watt, yang berarti potensi tersebut harus segera dikerjakan meskipun memang ada pengorbanan yang cukup besar.

"Geothermal terletak di daerah yang sensitif seperti hutan lindung atau cagar alam, namun lahan yang dibutuhkan untuk pengeboran sesungguhnya tidak terlalu besar," ujar Lutfi.

Lutfi mencontohkan, konsumsi listrik Indonesia per kapita hanya 216 watt, dan sesungguhnya untuk negara kelas menengah konsumsi listrik mencapai 600 watt, dan jika dibandingkan dengan Jepang, konsumsi Negeri Sakura tersebut mencapai 2.000 watt per kapita.

"Jika seperti Jepang itu mencapai 2.000 watt per kapita, atau 10 kali lipat dari kita saat ini. Oleh karena itu yang diperlukan 100.000 MW tersebut," ujar Lutfi.

Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan Indonesia yang dikelola Perusahaan Listrik Negara (PLN) pertumbuhan signifikan, dan hingga akhir 2013 lalu kapasitas pembangkit mencapai 34.205 MW.

Selain milik PLN, pembangunan pembangkit oleh swasta turut menambah jumlah kapasitas listrik sebesar 11.898 MW, sehingga total kapasitas listrik terpasang skala nasional mencapai 46.103 MW yang dihasilkan dari 5.765 pembangkit.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014