Jakarta (ANTARA News) - PT Jakarta Tollroad Development menyebutkan enam ruas tol dalam kota yang akan dibangun dengan konsep layang juga akan dapat dilalui transportasi masal Bus Rapid Transit.

"Nantinya, BRT dengan konsep ulang alik bisa beroperasi di jalan tol tersebut. Bus akan selalu berada di tol itu, dan tidak akan turun ke jalan reguler yang ada di bawahnya," kata Direktur Utama PT JTD Frans Sunito di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Dengan kata lain, menurut dia, enam ruas tol yang akan dibangun di wilayah DKI Jakarta tidak hanya diperuntukkan bagi kendaraan pribadi, tetapi juga angkutan umum.

"Bus ulang alik itu artinya bus hanya akan beroperasi dari satu ujung tol ke ujung tol lainnya. Jadi, bus itu ada di dalam ruas tol terus, tidak pernah keluar," ujar Frans.

Meskipun demikian, dia menuturkan tidak ada jalur khusus untuk dilalui bus tersebut dalam operasionalnya, melainkan hanya berupa sebuah tempat perhentian kecil (bus bay) yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.

"Sengaja tidak kita buatkan jalur khusus, dan bercampur dengan kendaraan lainnya karena jalurnya memang tidak banyak. Makanya, yang kita sediakan adalah bus bay," tutur Frans.

Dia mengungkapkan bus ulang-alik tersebut akan disediakan oleh PT JTD. Namun, pihaknya belum melakukan penghitungan terkait nilai investasi, jumlah serta jenis armada yang dibutuhkan.

"Yang pasti, nanti jarak antarbus akan diatur setiap 10 menit. Kemudian, jarak antarbusbay tidak terlalu dekat dan bersinggungan dengan lokasi moda transportasi lainnya, seperti halte bus Transjakarta dan stasiun kereta api," ungkap Frans.

Dia menambahkan bus bay akan dibangun dengan model yang menjorok keluar dari keenam ruas jalan tol tersebut, sehingga tidak mengganggu kendaraan lain ketika bus itu berhenti.
(R027)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014