Pesan teror itu diterima oleh Panitera Pengganti, yang mengatakan jika di beberapa titik pengadilan telah dipasangi bom,"
Padang (ANTARA News) - Pengadilan Negeri (PN) Kelas I A Padang, dihebohkan dengan teror bom yang diterima oleh pelaku yang mengaku berasal dari organisasi Islamic State in Iraq and Syria (ISIS).

Teror tersebut diterima pada Kamis (4/9), oleh salah seorang Panitera Pengganti Syofiati, melalui pesan elektronik (SMS) di telepone selulernya di Padang, Kamis.

"Pesan teror itu diterima oleh Panitera Pengganti, yang mengatakan jika di beberapa titik pengadilan telah dipasangi bom," kata Ketua PN Padang Reno Listowo.

Ia mengatakan SMS itu diterima sebanyak dua buah. Dimana yang pertama diterima pada pukul 11.39 WIB, dan kedua pukul 11.45 WIB.

Selain mengirim SMS, pelaku tersebut juga melakukan panggilan sebanyak dua kali usai mengirim pesan elektronik.

"Setelah pelaku mengirim pesan bahwa telah menempatkan bom di pengadilan, ia juga melakukan panggilan sebanyak dua kali," ungkapnya.

Usai mendapatkan perlakuan tersebut, pihak Pengadilan kemudian memberikan laporan kepada pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang sekitar pukul 12.30 WIB.

Ia juga mengatakan karena teror itu pengadilan terpaksa mengambil kebijakan untuk menunda sementara sidang yang sedang berlangsung.

"Ada sekitar tujuh perkara yang akan disidangkan, tapi karena ada teror itu, sidang terpaksa kami skors," katanya.

Kejadian seperti ini, katanya, tercatat juga merupakan kali pertama terjadi di PN Padang.

Ia juga menyayangkan kejadian itu, karena telah menangganggu pelayanan kepada masyarakat yang mencari keadilan.

Tak lama setelah memberikan laporan, pihak Kepolisian Polresta Padang langsung mengamankan lokasi.

Menurut Kepala Unit I SPKT Polresta Padang, ada beberapa bagian yang diturunkan. Yaitu dari bagian SPKT sendiri, dan Satuan Resor Kriminal.

Pada bagian lain, SMS dikirim dari nomor operator seluler dengan kode daerah Sumbar Yaitu 085363479580.

Isi SMS itu kurang lebih berbunyi, "Diperingatkan kepada seluruh karyawan/ti PN Padang agar cepat menghindar dari lokasi pengadilan, karena kami akan meledakkan bom yang sudah dipasang di beberapa titik."

Di bagian paling bawah SMS tertulis dalam tanda kutip tulisan ISIS Organization. Semua huruf dalam pesan, diketik dengan huruf kapital.
(KR-MLN/H014)

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014