Kairo (ANTARA News) - Satu kelompok jihad Mesir di balik beberapa serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan menyatakan melakukan pemboman yang menewaskan 11 polisi di Semenanjung Sinai pekan ini.

Ansar Beit al-Maqdis (Partisan Yerusalem), satu kelompok terinspirasi Al-Qaida yang berbasis di Sinai, memasang video di YouTube Rabu yang dimaksudkan untuk menunjukkan penyergapan Selasa, serangan paling mematikan pada pasukan keamanan dalam beberapa bulan terakhir, lapor AFP.

Rekaman itu menunjukkan pembawa personel lapis baja mengendarai mobil di jalan sebelum dilalap ledakan kuat yang mengirimkan potongan-potongan kendaraan terbang ke udara.

Seorang militan di balik ceria kamera. "Allah Maha Besar Mereka adalah musuh Allah."

"Segala puji bagi Allah, seorang perwira dan lebih dari 10 wajib militer telah tewas," kata pesan itu, menampilkan bendera Ansar Beit al-Maqdis.

Video itu menunjukkan senjata dan kartu identitas yang kata mereka diambil dari kendaraan yang hancur tersebut.

Polisi dan tentara telah melancarkan operasi besar-besaran di Sinai untuk mencoba menghancurkan kelompok-kelompok itu, yang menewaskan puluhan militan, termasuk beberapa dari pemimpin mereka.

Para pejuang jihad telah mengakui kehilangan beberapa pemimpin mereka, tetapi masih terus menyerang pasukan keamanan dan Badui yang diduga berkolaborasi dengan mereka.

Ansar Beit al-Maqdis melakukan serangan yang menewaskan puluhan polisi dan tentara sejak militer menggulingkan Presiden Mohamed Moursi tahun lalu.

Ia mengatakan, ia ingin menerapkan hukum Islam dan bahwa serangannya untuk membalas pembunuhan demonstran pro-Moursi oleh tentara dan polisi.

Kelompok ini sebelumnya telah memposting video yang menunjukkan serangan-serangan lainnya, termasuk usaha pembom bunuh diri untuk membunuh menteri dalam negeri di luar rumahnya di ibu kota pada September 2013. Namun Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim selamat.

Ansar Beit al-Maqdis diyakini dipimpin oleh militan Bedouin, dan beberapa kadernya telah dibunuh atau ditangkap setelah berjuang bersama para gerilyawan Islam di Suriah.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014